Fahri Hamzah : Pesan Terakhir Mbah Moen, Jaga Agama, Jaga Negara

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Fahri Hamzah : Pesan Terakhir Mbah Moen, Jaga Agama, Jaga Negara
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, saat ditemui wartawan di Komplek Parlemen Senayan. (Suara.com/Novian).

Mbah Moen wafat di Makkah, Selasa (6/8/2019), pada umur 90 tahun.

Suara.com - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya ulama kharismatik pemilik Pondok Pesantren Al - Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, KH Maimoen Zubair. Mbah Moen wafat di Mekkah, Selasa (6/8/2019), pada umur 90 tahun. 

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Bangsa ini kehilangan seorang ulama kharismatik nasional, KH Maimoen Zubair. Semoga Allah SWT menerima segala amal dan jasa beliau bagi ummat, bangsa dan negara. Semoga kita dapat meneruskan cita-cita mulianya. Amin YRA. Selamat jalan Mbah Moen, kami semua pasti menyusulmu," ucap Fahri lewat pesan singkatnya yang diterima wartawan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) itu pun mengkisahkan pertemuannya dengan Mbah Moen, saat berkunjung ke Ponpes Al - Anwar Sarang, Rembang, beberapa waktu silam. Dalam pertemuan itu, ia mendapat banyak nasihat tentang keumatan dan kebangsaan yang tidak boleh dipisahkan.

“'Jaga agama, jaga negara' adalah pesan terakhir Mbah Moen yang paling berkesan pada saya," kata legislator asal NTB ini.

Baca Juga: Mati Listrik Massal, DPR Panggil Direksi PLN Hari Ini

"Saya sudah sering mendengar nasihat Mbah Moen, dan itu saya lakukan sejak menjadi anggota MPR Transisi dari PPP pasca reformasi. Terakhir saya bertemu di pernikahan anaknya, Ibu Khofifah di Surabaya, sementara di Mekkah ini baru mau merencanakan silaturahmi, tapi Allah memanggilnya," kata Fahri dari Mekkah.

Kyai Haji Maimun Zubair, lahir di Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928. Ia  meninggal di Mekkah,  pada 6 Agustus 2019, di usia 90 tahun. Ia adalah seorang ulama dan politikus Indonesia.

Mbah Moen, begitu ia akrab disapa, merupakan pimpinan Pondok Pesantren Al -Anwar Sarang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga ia wafat.

Almarhum pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya.

Tapi rupanya tenaga dan pikirannya masih dibutuhkan oleh negara, sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah selama tiga periode. 

Baca Juga: DPR Minta PLN Miliki Sistem yang Mampu Minimalisasi Gangguan Listrik


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI