Komisi VII : Padamnya Aliran Listrik Rugikan Masyarakat

Fabiola Febrinastri
Komisi VII : Padamnya Aliran Listrik Rugikan Masyarakat
Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi. (Dok : DPR)

Saat ini ada 30 pembangkit di Pulau Jawa.

Suara.com - Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi mengatakan, pemadaman listrik secara massal di wilayah Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat, yang terjadi pada Minggu (4/8/2019), menimbulkan kerugian dan penderitaan bagi rakyat yang terdampak.

Ia menyampaikan, dilihat dari sisi lamanya pemadaman listrik dan dari sisi daerah yang terdampak, hal itu sangat luar biasa. Oleh karenanya, hari ini,  Rabu (7/8/2019), Komisi VII memanggil Plt. Dirut PLN (Persero) dan jajarannya untuk mengetahui penyebab utama dari kejadian tersebut.

“Yang kita dengar di ruang publik, penyebab utamanya adalah tidak berfungsinya sistem transmisi sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) di Ungaran. Kami akan mendorong untuk dilakukan investigasi seindependen mungkin. Kita mengharapkan bisa menguak secara jujur dan fair apa penyebab sebenarnya, sehingga kita bisa mengambil kesimpulan dan pelajaran dari kejadian ini,” kata Kurtubi, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

“Padam sekitar 12 jam, sudah banyak menyebabkan penderitaan. Contohnya pada operasional MRT. Bagaimana kalau kita sudah punya MRT dan LRT yang beroperasi ke segala arah, atau bagaimana kalau semua kendaraan listrik sudah beroperasi di Indonesia?” ujarnya.

Baca Juga: DPR Harap Investigasi Pemadaman Listrik Berjalan Independen

Menurutnya, saat ini ada 30 pembangkit di Pulau Jawa.

“Bagaimana mau meng-handle yang jumlahnya lebih banyak lagi, kalau yang 30 (pembangkit) ini saja, sistem transmisinya tidak menjamin keamanan suplai listrik dari timur ke barat. Sistem transmisi di Pulau Jawa sudah bagus, tetapi infrastruktur transmisinya yang masih kurang wah,” ucap Kurtubi.

Ia berharap ke depan, saat pemerintah merencanakan pembangunan pembangkit listrik, baik lokasi maupun jenis pembangkitnya, harus yang bersih dan tidak menimbulkan polusi.

“Kita mendorong pembangunan pembangkit listrik yang bersih, yakni yang menggunakan energi baru terbarukan, seperti energi matahari, angin, dan air,” tutupnya.

Baca Juga: Ekspresi PLT Dirut PLN Usai Dipanggil Komisi VII DPR


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI