Komisi X Panggil Gubernur DKI Soal Revitalisasi Taman Ismail Marzuki

Fabiola Febrinastri
Komisi X Panggil Gubernur DKI Soal Revitalisasi Taman Ismail Marzuki
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda usai rapat dengar pendapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Dok : DPR)

Gubernur DKI Anies Baswedan menjawab banyak isu di balik revitalisasi TIM.

Suara.com - Komisi X DPR RI akhirnya memanggil Gubernur DKI, Jakarta Anies Baswedan untuk menjelaskan proyek kontroversial, yaitu revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Sebelumnya, Forum Seniman Peduli TIM mengadu ke Komisi X DPR RI untuk membantu memediasi semua pihak yang berkepentingan dengan TIM.

Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, saat memimpin rapat mengatakan, keterlibatan Komisi X DPR dalam persoalan TIM, semata-mata karena TIM sudah menjadi ikon kebudayaan nasional. Semua proses kebudayaan lahir dari TIM, dan semua pihak ingin menjadi bagian dari kemajuan pusat-pusat kebudayaan yang ada di Indonesia, termasuk TIM.

Hadir pula dalam rapat tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Prasetyo dan Direktur Utama Jakpro (BUMD), Dwi Wahyu Daryoto, di ruang rapat Komisi X DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (27/2/2020).

"Komisi X ingin minta penjelasan, soal prosedur atau kronologsi sampai terjadinya revitalisasi yang sudah dimulai sejak Juli 2019,” kata Syaiful dalam rapat tersebut.

Baca Juga: Paripurna DPR Setujui Raka Sandi sebagai Komisioner KPU

Yang juga jadi pertanyaan, mengapa Pemda DKI melibatkan BUMD PT. Jakpro, padahal lewat APBD bisa langsung melakukan revitalisasi TIM? Kemudian muncul pula pertanyaan bahwa PT. Jakpro diberi kewenangan pengelolaan selama 28 tahun?

Para seniman yang dulu sempat mengadu ke Komisi X juga bertanya-tanya, setelah revitalisasi ini selesai, ke mana akan ditempatkan.

“Teman-teman seniman merasa terganggu dengan dibangunnya wisma kebudayaan yang dalam isu publik sudah terlanjur akan dibangun hotel bintang lima,” ungkap politisi PKB itu.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Anies Baswedan menjawab banyak isu di balik revitalisasi TIM. Katanya, TIM akan didorong menjadi pusat kegiatan kesenian dan kebudayaan dunia, sehingga perlu dibangun infrastruktur bertaraf internasional.

Tidak ada rencana membangun hotel di TIM, yang ada adalah rumah tempat para seniman domestik dan internasional berinteraksi.

Baca Juga: DPR Minta Anies Jalin Komunikasi dengan Seniman TIM dan Tiru Jokowi

“Jadi selesai pentas mereka tidak langsung pulang. Ada penginapan bagi para seniman untuk berinteraksi,” imbuh Anies. Kelak, TIM menjadi ekosistem kebudayaan bukan saja nasional tapi juga dunia.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI