Selamatkan Pertanian, BMKG Diminta Antisipasi Jelang Kemarau Panjang

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Selamatkan Pertanian, BMKG Diminta Antisipasi Jelang Kemarau Panjang
Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras. (Dok : DPR).

Fokus kebijakan antisipasi harus dilaksanakan dengan tidak melupakan penanganan pandemi Covid-19.

Suara.com - Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Aras minta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk segera fokus mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu untuk mengantisipasi jelang semakin mendekatinya musim kemarau.

Musim kemarau yang akan tiba dalam waktu dekat, yang diprediksi oleh sejumlah kalangan akan berlangsung lebih panjang dari biasanya. Hal itu dikhawatirkan berdampak terhadap sektor pangan atau pertanian.

Namun fokus kebijakan antisipasi tersebut juga harus dilaksanakan dengan tidak melupakan penanganan pandemi Covid-19. Pemaparan tersebut disampaikan Aras saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/BASARNAS) Bagus Puruhito dan Plt. Kepala Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) Danis Hidayat yang diselenggarakan secara virtual, Selasa (5/5/2020).

"Kami tentu menginginkan bahwa penanganan Covid-19 menjadi bagian dari fokus kita bersama. Namun seperti diketahui, dalam waktu tak lama lagi di tahun ini, kita akan memasuki musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya. Dalam hal penyediaan pangan dan dalam hal memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan terutama sektor pertanian tentu itu tidak kalah jauh lebih penting," ujar Aras.

Baca Juga: DPR Usul Cetak Uang Baru untuk Redam Corona, BI: Nambah Bingung Masyarakat

Tak hanya itu, politisi F-PPP tersebut mengungkapkan tujuan dari fokus antisipasi terhadap musim kemarau panjang itu, juga bertujuan agar krisis yang mulai tengah dirasakan saat pandemi Covid-19 tidak berimbas kepada krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Di sisi lain, Aras juga mengharapkan BMKG dan Basarnas terus tampil sebagai lembaga negara yang eksis. Mengingat, Indonesia merupakan salah satu negara yang masuk kategori rawan bencana sehingga kehadiran BMKG sangat penting untuk siap sedia setiap saat.

"Anggaran yang diperuntukkan untuk anggaran bencana tidak dialihkan begitu saja dan jangan sampai tidak mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di beberapa daerah. Di beberapa daerah, hari-hari ini di beberapa tempat, juga sudah mulai lagi ada banjir bandang, sehingga kita berharap, kesiapsiagaan baik dari BMKG dan Basarnas ini juga tidak boleh terlupakan karena penanganan pandemi Covid-19," tandas Aras sembari mengingatkan.

Namun demikian, di sisi lain legislator dapil Sulawesi Selatan II tersebut menegaskan, bahwa pada prinsipnya ia mendukung secara penuh kebijakan lembaga BMKG, BNPP/BASARNAS dan BPWS selaku mitra kerja dari Komisi V DPR RI.

Sehingga, ungkap Aras, masing-masing penanganan terutama yang berkaitan dengan Covid-19 oleh ketiga lembaga tersebut itu bisa berjalan lebih baik. Dengan demikian, hal tersebut bisa membuat Indonesia keluar dari pandemi Covid-19 secara lebih cepat.

Baca Juga: Menhub Bolehkan Pejabat ke Daerah Saat Larangan Mudik, DPR: Allahu Akbar!

"Apa yang dipaparkan oleh para mitra kerja tiga lembaga ini tentu harus kita berikan support, sehingga penanganan - penanganan yang terkait dengan Covid-19 itu bisa berjalan lebih baik dan bisa membuat Indonesia lebih cepat keluar dari pandemi Covid-19. Saya ingin sampaikan bahwa tentu dengan kesigapan kita semua dan tentunya doa kita semua berharap bahwa pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan kita bisa kembali melakukan aktivitas normal seperti biasanya," pungkas Aras.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI