Rachmat Gobel : Teknologi Berperan Penting untuk Kemandirian Bangsa

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Rachmat Gobel : Teknologi Berperan Penting untuk Kemandirian Bangsa
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel. (Dok : DPR).

Saat ini, industri membutuhkan banyak sekali perbaikan kemampuan teknologi dan inovasi.

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan, Rachmat Gobel mengungkapkan pentingnya peran teknologi untuk kemandirian bangsa Indonesia. Menurutnya, teknologi juga berpotensi memberikan dukungan besar bagi kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa, keamanan dan ketahanan bagi perlindungan negara, pelestarian fungsi lingkungan hidup, pelestarian nilai luhur budaya bangsa, serta peningkatan kehidupan kemanusiaan.

Hal ini disampaikannya saat berdiskusi dengan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang Brodjonegoro di Kantor Kemenristek, Jakarta, baru-baru ini.

“Berada di ruangan Pak Menteri, saya jadi teringat almarhum BJ. Habibie sebagai bapak teknologi Indonesia. Beliau pernah berpesan bahwa jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang modern harus menguasai teknologi dan sumber daya manusianya,” ucapnya.

Di samping itu, Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mengatakan, saat ini industri membutuhkan banyak sekali perbaikan kemampuan teknologi dan inovasi. Namun setiap kali dilakukan perbaikan, selalu dihadapkan dengan masalah besar, yaitu kurangnya menuntut diri melakukan perbaikan dalam proses atau produksi.

Baca Juga: Enggan Bahas RUU HIP, Pemerintah Tak Kirim Surat Presiden ke DPR RI

“Membangun industri adalah membangun sebuah sistem dan pola pikir yang selalu terarah pada upaya meningkatkan nilai tambah produk. Dalam sudut pandang inilah, daya saing industri nasional hendaknya dikembangkan ke berbagai sektor,” terang Rachmat.

Ia melihat potensi pembangunan industri berbasis budaya masih sangat terbuka dan harus dikuasai.

“Kita memiliki rempah-rempah yang bisa diolah menjadi jamu, kain, makanan, minuman dan kerajinan tangan. Industri berbasis budaya bisa digerakkan di desa-desa karena ada budaya dan adat istiadat sebagai ceritanya dan kita memiliki sumber daya alam melimpah yang bisa dijadikan bahan baku utama,” tuturnya.

Begitu pula industri bidang kesehatan yang saat ini perlu mendapat perhatian di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, penguatan industri bidang farmasi dan alat kesehatan nasional perlu dilakukan agar memiliki daya saing, dan mampu mewujudkan kemandirian obat dan alat kesehatan minimal bisa mengurangi ketergantungan terhadap Negara lain.

“Salah satu perusahaan saya dorong adalah PT Harvest Gorontalo Indonesia (HGI). HGI sebagai perusahaan industri herbal, berdiri sejak 2007 berlokasi di Desa Pilohayanga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, dengan lebih 250 karyawan yang semuanya berasal dari tenaga kerja setempat," pungkasnya.

Baca Juga: Pimpinan DPR ke Bintang Emon: Terus Berkarya Suarakan Kebenaran


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI