Timwas Covid-19 DPR Minta Kemenkes Siapkan New Normal dengan Matang

Fabiola Febrinastri
Timwas Covid-19 DPR Minta Kemenkes Siapkan New Normal dengan Matang
Ketua Tim Pengawas (Timwas) Pelaksanaan Penanganan Bencana Pandemi Covid-19 DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar. (Dok : DPR)

Peran Kemenkes adalah kunci dari kesuksesan pertubuhan ekonomi yang akan dilakukan pemerintah.

Suara.com - Ketua Tim Pengawas (Timwas) Pelaksanaan Penanganan Bencana Pandemi Covid-19 DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar minta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempersiapkan secara matang pelaksanaan new normal. Hal ini diutarakannya saat berkunjung ke Kantor Kemenkes guna melakukan pengawasan terhadap penanganan pandemi Covid-19.

“Ini adalah tugas konstitusional kami dalam mengawasi seluruh pelaksanaan penangangan Covid-19, terlebih soal mekanisme dalam menjalani tatanan hidup baru (new normal). Saya minta, Kementerian Kesehatan mempersiapkannya dengan matang,” kata Muhaimin, saat memimpin rapat kerja Timwas Covid-19 DPR RI dengan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto di Kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Selain mekanisme menghadapi new normal, dalam rapat juga berkembang beberapa isu, yang salah satunya disampaikan oleh anggota Timwas Covid-19 DPR, Dewi Asmara. Ia menanyakan penggunaan anggaran Kemenkes, yang naik menjadi Rp 87,55 triliun dari sebelumnya Rp 75 triliun.

"Pemerintah menambah anggaran Kemenkes dalam penanggulangan Covid-19 mencapai Rp 87,55 triliun. Bagaimana dengan insentif tenaga kesehatan, karena di media diulas bahwa insentif belum didistribusikan. Kami mohon, pemerintah memberi perhatian kepada tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan," kata Dewi.

Baca Juga: Timwas DPR Minta Kemensos Terus Perbaiki Data Bansos

Terkait penerapan new normal, legislator Fraksi Partai Golkar itu memahami langkah pemerintah yang membuka sektor ekonomi dengan protokol Covid-19 yang kuat. Namun karena masih tingginya kasus Covid-19, Dewi meminta peran Kemenkes ditingkatkan lagi.

"Kami memahami langkah pemerintah memberlakukan new normal, karena ekonomi harus bergerak. Tapi hingga hari ini, kasus Covid-19 belum turun dan ada kekhawatiran gelombang kedua. Peran Kemenkes adalah kunci dari kesuksesan pertubuhan ekonomi yang akan dilakukan pemerintah. Kami minta keseriusan Kemenkes, karena di sini keberhasilan pertumbuhan ekonomi ada pada kewaspadaan Kemenkes," tuturnya.

Pertemuan yang berlangsung selama dua jam ini juga membahas kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), ketersedian tempat tidur untuk pasien Covid-19, ketersediaan obat dan alat, biaya per pasien yang terdampak Covid-19, mekanisme di segala lini dalam menghadapi new normal hingga target tes PCR 20 ribu per hari yang dicanangkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, Menkes menyampaikan situasi Covid-19 saat ini. Sampai 16 Juni, terkonfirmasi kasus mencapai 40.400. Presentasi kasus kasus sembuh 38.87 persen dan Case fatality rate (CFR) atau tingkat kematian karena virus Corona mencapai 5,52 persen.

Terawan menjelaskan, terkait tes PCR, yang pertama diminta pemerintah adalah 10 ribu unit dan bisa tercapai, kemudian pemerintah menargetkan menjadi 20 ribu saat ini.

Baca Juga: Pimpinan DPR Serahkan Bantuan Ventilator ke Klinik Layanan Kesehatan

"Kami masih dalam tahap mencapi target ini. Saat ini sudah mencapai 15 ribu per minggu, semoga percepatan ini bisa berlangsung dengan baik. Mekanisme PCR terus kami perbaiki,” katanya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI