Kementerian Pertanian Diminta Optimalkan Produksi Pangan

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Kementerian Pertanian Diminta Optimalkan Produksi Pangan
Anggota Komisi IV DPR RI Ema Umiyatul Chusna. (Dok : DPR).

Pemerintah juga masih tergantung dengan komoditi impor dari luar negeri.

Suara.com - Anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyatul Chusna meminta Kementerian Pertanian (Kementan) mampu mengoptimalkan produksi pangan di saat Indonesia akan memasuki musim kemarau.

Selain itu, pemerintah juga masih tergantung dengan komoditi impor dari luar negeri, padahal saat ini, pandemi Covid-19, beberapa negara masih membatasi ekspor dan impor.

"Seperti diketahui, saat ini, Indonesia akan memasuki musim kemarau, dan ada sebagian daerah yang masih musim hujan, sebab itu kami berharap pemerintah mampu mengoptimalkan produksi pangan dalam negeri, mengingat saat ini pemerintah  masih tergantung dengan komoditi impor dari luar negeri. Saat ini, beberapa negara masih membatasi ekpor dan impor. Persoalan ini harus dijawab oleh pemerintah," ujar Ema dalam rilis yang diterima Parlementaria, Kamis (25/6/2020).

Untuk semester II Tahun 2020, Ema berharap, rencana program yang telah disepakati antara Kementan dengan Komisi IV DPR RI dapat terealisasi secara optimal, sehingga mampu mendukung perannya untuk menjamin stok pangan dalam negeri tetap aman.

Baca Juga: Ketua Komisi III DPR Temui Kapolda Bahas Peristiwa Pembakaran Bendera PDIP

Dalam rangka mengamankan stok pangan dalam negeri, pemulihan ekonomi harus segera dilakukan melalui peningkatan ketersediaan dan akses pangan dalam negeri, juga peningkatan nilai tambah lapangan kerja di sektor pertanian.

“Kita tahu nilai Tukar Petani (NTP) terus mengalami penurunan sejak lima bulan terakhir hingga menyentuh angka 99,49, dimana pada Januari lalu masih berada di angka 104,27. Sektor peternakan merupakan sektor yang mengalami penurunan terdalam hingga menyentuh angka 96,66,  diikuti oleh sub sektor perkebunan di angka 98,51. Sebab itu, kami berharap, Kementerian Pertanian menyiapkan upaya yang extraordinary untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang  untuk mengatasi hal tersebut," jelas Ema.

Pemerintah diminta melakukan ekstensifikasi pembuatan sawah di lahan gambut di Kalimantan Tengah untuk meningkatkan ketahanan pangan perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam lagi, terutama untuk pembukaan sawah di lahan-lahan rawa.

"Karena risiko lingkungannya lebih besar dibandingkan dengan out produksi yang dihasilkan. Di samping itu, pemerintah juga perlu meyakinkan apakah SDM-nya sudah siap. Karena dalam pandangan kami, efisiensi dari segi pembiayaan dan teknisnya perlu diperhatikan. Tidak sedikit anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program ini," pungkas Ema.

Baca Juga: Siapa Pengusul RUU HIP Yang Bikin Heboh, 9 Fraksi DPR Setuju Lho


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI