Kasus Harian Covid-19 Tinggi, Ketua DPR Minta Pemerintah Evaluasi Total

Fabiola Febrinastri
Kasus Harian Covid-19 Tinggi, Ketua DPR Minta Pemerintah Evaluasi Total
Ketua DPR, Puan Maharani. (Dok : DPR)

Sebanyak 180 dokter meninggal akibat Covid-19 hingga awal Desember 2020.

Suara.com - Data terbaru menunjukkan jumlah penularan Covid-19 belum juga turun seperti yang diharapkan, bahkan menembus rekor 6.000 kasus baru per hari pada akhir November, dan sejumlah rumah sakit dilaporkan penuh.

Atas kondisi itu, Ketua DPR RI, Puan Maharani mengungkapkan keprihatinannya, serta meminta pemerintah agar segera melalukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi penanganan Pandemi Covid-19 yang sudah menjelang bulan kesepuluh di Indonesia.

Puan menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dan gotong royong yang sudah dilakukan pemerintah, tenaga kesehatan, relawan, dan masyarakat dalam melawan Pandemi Covid-19. Namun perlu menjadi catatan bagi pemerintah bahwa jumlah kasus baru per hari telah mencetak rekor baru.

“Dengan tembusnya rekor baru, pemerintah harus evaluasi menyeluruh strategi penanganan pandemi ini untuk menemukan bagian apa lagi yang harus kita gencarkan. Selama ini upaya penanggulangannya sudah luar biasa, termasuk peran tenaga kesehatan dan masyarakat. Tapi Pemerintah harus jadi motor penggerak untuk melahirkan usaha yang lebih dari luar biasa,” ungkap Puan, Jakarta, Rabu (3/12/2020).

Baca Juga: DPR: Deklarasi Benny Wenda Separatis, Harus Ditindak Tegas!

Alumni Fisip Universitas Indonesia itu melanjutkan, anggaran sangat besar sudah dialokasikan untuk penanggulangan Covid-19 dan untuk mengurangi dampaknya. Langkah tracing, testing, treatment (3T) juga sudah ditingkatkan, dan kesadaran masyarakat sudah meningkat untuk mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

Akan tetapi, kata Puan, pemerintah harus menangkap kekhawatiran masyarakat akibat pandemi ini. Terlebih angka penularan dan korban jiwa sangat tinggi, termasuk catatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menyebutkan 180 dokter meninggal akibat Covid-19 hingga awal Desember 2020.

“Ada baiknya kita mewawas diri, instrospeksi langkah penanggulangannya. Jangan sampai masyarakat lelah dan tidak mau lagi mematuhi protokol kesehatan,” ujar Puan.

Puan mendorong pemerintah menguatkan pencegahan dari sisi hulu. Misalnya dengan memperluas bantuan vitamin dan jamu agar kesehatan dan daya imunitas masyarakat terjaga. Langkah ini dinilai penting dilakukan sambil menunggu tersedianya vaksin sebagai salah satu langkah penanggulangan Covid-19.

“Negara harus hadir membantu masyarakat. Pertimbangkan lakukan pencegahan dengan meningkatkan imunitas, berikan vitamin dan jamu herbal pada masyarakat untuk meningkatkan daya imunnya,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.

Baca Juga: Jokowi Serahkan Nama 18 Calon Anggota Ombudsman ke DPR, Ini Daftarnya

Hal lain yang tak kalah penting, sambung Puan, adalah menguatkan sinergi birokrasi, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, untuk mengoptimalkan penanganan pandemi Covid-19. Puan mengingatkan agar kebijakan yang diambil harus berdasarkan data akurat dan mempertimbangkan berbagai masukan.

“Ini tentang kemanusiaan, maka sinergi sangat penting. Utamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat, jangan politisasi keadaan,” ujar perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI tersebut.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI