Penerbangan ke Arab Saudi Dibuka, Sinyal Positif Ibadah Haji 2021

Fabiola Febrinastri
Penerbangan ke Arab Saudi Dibuka, Sinyal Positif Ibadah Haji 2021
Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto. (Dok : DPR)

Pemerintah Indonesia harus bersiap menyambut kemungkinan terselenggaranya ibadah haji 2021.

Suara.com - Penyelenggaraan ibadah haji 2021 masih belum dapat dipastikan. Saat ini, pemerintah Indonesia masih menunggu sikap Kerajaan Arab Saudi terkait hal tersebut.

Program vaksinasi, sebagai salah satu cara melawan Covid-19 telah dijalankan antara kedua negara, yaitu Indonesia dan Arab Saudi. Pihak otoritas kerajaan menyatakan, akan membuka penerbangan mulai 17 Mei 2021, yang menjadi sinyal positif bagi warga negara.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto menyambut baik keputusan otoritas Arab Saudi, yang akan membuka kembali penerbangan mulai 17 Mei 2021. Ia menilai, langkah tersebut merupakan sinyal positif tentang kemungkinan terselenggaranya ibadah haji 2021. Hal ini lebih baik dari tahun lalu, sebab pihak Kerajaan Arab Saudi sama sekali tidak membuka penerbangan.

“Kita sambut baik keputusan otoritas Arab Saudi yang akan membuka kembali penerbangan tahun 2021 ini, tentu sinyal positif ini kemungkinan akan terselenggaranya ibadah haji. Tahun 2020, pihak kerajaan sama sekali tidak membuka penerbangan,” kata Yandri, saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Perhubungan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2020).

Baca Juga: Dinilai Rugikan Petani, DPR Tak Rekomendasikan Impor 1 Juta Ton Beras

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, pemerintah Indonesia harus bersiap menyambut kemungkinan terselenggaranya ibadah haji 2021, dengan mempersiapkan calon jemaah sebaik mungkin, serta memberikan vaksin sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

“Kita harus persiapkan segalanya secara matang, walaupun ibadah haji 2021 masih belum dapat dipastikan, dengan cara memberikan vaksin kepada calon jemaah yang batal berangkat pada 2020. Jangan sampai ketika sudah dibuka kembali, kuota yang diberikan oleh pihak kerajaan tidak dimaksimalkan dengan baik, karena efektifitas vaksin dapat dipastikan setelah 2 bulan,” pesan Yandri.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI