Puan Maharani Harap, Calon Panglima TNI Baru Merupakan yang Terbaik untuk Rakyat

Fabiola Febrinastri
Puan Maharani Harap, Calon Panglima TNI Baru Merupakan yang Terbaik untuk Rakyat
Ketua DPR RI, Dr. (H.C.) Puan Maharani. (Dok: DPR)

Peran TNI adalah sangat vital dalam setiap fase perjalanan bangsa Indonesia.

Suara.com - Ketua DPR RI, Dr. (H.C.) Puan Maharani berharap, calon Panglima TNI baru yang akan dikirimkan presiden kepada DPR adalah yang terbaik untuk melindungi rakyat. Karena itu, Puan meminta publik sabar menunggu nama tersebut karena pemilihan Panglima TNI sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden.

“Siapapun nama calon Panglima TNI yang akan dikirim Presiden, DPR berharap dia adalah yang terbaik bagi organisasi TNI dan rakyat. Sehingga TNI sebagai alat pertahanan negara bisa melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,” kata Puan dalam keterangan yang diterima Parlementaria, Senin (20/9/2021).

Politisi PDI-Perjuangan ini menjelaskan, peran TNI adalah sangat vital dalam setiap fase perjalanan bangsa Indonesia, terlebih di saat negara ini sedang mengalami sejumlah tantangan dan kondisi yang memerlukan peran besar TNI, seperti penanganan Covid-19, pengendalian keamanan di Papua, dan juga ancaman dari militer asing.

“Kita berharap, Panglima TNI ke depan melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut,” kata perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI ini.

Baca Juga: Sri Mulyani Resmi Terima DIM RUU HKPD Dari DPR dan DPD

Puan meyakini Surat Presiden (Surpres) terkait calon Panglima TNI akan dikirim dalam waktu dekat ke DPR. Mengingat lembaga legislatif ini akan memasuki masa reses pada 7 Oktober 2021 mendatang. Sementara, masa jabatan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan berakhir pada 8 November 2021. “Sesuai UU, DPR akan menyampaikan persetujuan paling lambat 20 hari setelah Supres diterima,” jelas Puan.

Puan mengatakan, sikap DPR dalam persetujuan calon Panglima TNI nantinya akan didasarkan pada kepentingan organisasi TNI dan kepentingan rakyat secara luas.

“Bukan didasarkan kepentingan politik sempit, karena politik TNI adalah politik negara,” tegas mantan Menko PMK ini.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI