DPR Dorong Percepatan Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bengkinang

Fabiola Febrinastri
DPR Dorong Percepatan Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bengkinang
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie. (Dok: DPR)

Progres konstruksi sudah mencapai 74,5 persen.

Suara.com - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarief Abdullah Alkadrie mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Riau, terutama Jalan Tol Pekanbaru-Bengkinang yang pengerjaannya konstruksinya saat ini sudah mencapai 74,5 persen.

“Progres konstruksi sudah mencapai 74,5 persen, dan saat ini masih terus dikerjakan untuk mencapai target akhir tahun ini bisa beroperasi,” kata Syarief usai meninjau Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang di Desa Sungai Pinang, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (11/10/2021).

Adapun progres pembebasan lahan, sudah mencapai 89,11 persen (STA 9+500-40.000) dan dapat difungsikan sepanjang 31 km pada akhir tahun ini.

“Tinggal sekitar 1 kilometer lagi di dekat gerbang tol karena lahannya masih masuk kawasan hutan. Untuk itu kami minta pemerintah pusat dan pemda berkoordinasi menyelesaikan permasalahan ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Anak Diperkosa Ayah di Lutim, Anggota DPR Desak Polisi Berpihak ke Korban

Syarief menilai, keberadaan jalan tol ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat serta meningkatkan daya siang Indonesia terhadap luar negeri.

“Kita semua yakin bahwa ketersediaan infrastruktur yang baik merupakan mesin utama pendorong investasi, pemacu pertumbuhan ekonomi dan distribusi logistik, serta pemerataan hasil pembangunan demi kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, PT Hutama Karya (Persero) menyampaikan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 km yang merupakan bagian dari Tol Pekanbaru-Padang sudah bisa digunakan pada akhir tahun ini. Saat ini konstruksinya mencapai 74,5 persen dengan Anggaran dan sumber daya untuk pembangunan tol Pekanbaru-Bangkingan-Pangkalan untuk tahun 2021 mencapai Rp7,2 triliun.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI