2 Pasien Omicron Meninggal, Puan Maharani: Vaksinasi Harus Dikebut!

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
2 Pasien Omicron Meninggal, Puan Maharani: Vaksinasi Harus Dikebut!
Ketua DPR, Puan Maharani. (Dok: DPR)

"Percepatan vaksinasi mutlak harus dilakukan,"

Suara.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta agar pemerintah semakin menggalakkan program vaksinasi Covid-19. Hal ini menyusul adanya dua pasien positif varian Omicron yang meninggal dunia. Diketahui dua pasien yang meninggal ini tercatat memiliki komorbid atau penyakit bawaan.

“Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya pasien Covid-19 varian Omicron. Keprihatinan ini harus membuat kita bekerja lebih ekstra dalam penanganan pandemi Covid-19,” kata Puan, Senin (24/1/2022).

Puan mengingatkan pentingnya vaksinasi di seluruh daerah, mengingat berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, salah satu pasien Omicron yang meninggal dunia belum mendapat vaksin Covid-19.

“Percepatan vaksinasi mutlak harus dilakukan, khususnya di wilayah yang capaian vaksinasi masih kurang. Pemerintah daerah harus semakin menggencarkan pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya masing-masing. Baik itu vaksinasi primer, maupun booster harus betul-betul dikebut,” tutur politisi PDI-Perjuangan ini.

Baca Juga: Pasien Omicron Di Indonesia Terus Bertambah Jadi 1.766 Orang, 449 Transmisi Lokal

Puan mengingatkan, omicron memiliki daya tular yang sangat tinggi sehingga peningkatan angka penularan terjadi dengan sangat cepat. Oleh karenanya, ia mengimbau agar masyarakat yang belum divaksin untuk segera mengikuti program ini.

“Tidak perlu takut untuk divaksin karena sudah terbukti keamanannya. Perlindungan diri dengan vaksinasi sangat penting karena artinya kita juga ikut menjaga keluarga maupun orang-orang terdekat,” sebut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini.

Mantan Menko PMK itu menyebut, vaksin memang tidak sepenuhnya menghentikan penularan virus Corona. Hanya saja, kata Puan, vaksinasi dapat mengurangi risiko dari bahaya paparan Covid-19 termasuk kematian.

“Maka kita semua harus mengingatkan kepada saudara, teman, kerabat maupun kolega yang belum divaksin. Jangan sampai kita menyesal karena kurangnya awareness terhadap lingkungan sekitar kita,” ungkapnya.

Puan pun meminta Pemerintah menyiapkan skenario terburuk dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 saat ini. Ia menegaskan, fasilitas kesehatan harus memadai di seluruh penjuru negeri agar semua pihak mampu menghadapi manakala Indonesia masuk pada gelombang ketiga Covid-19.

Baca Juga: DIY Kirimkan 37 Sampel, 4 Warga Gunungkidul Terindikasi Terpapar Omicron

“Jangan sampai sistem pelayanan tidak siap. Kita tidak mau kembali menghadapi situasi seperti pertengahan tahun 2021 lalu di mana banyak fasilitas kesehatan kolaps, tenaga kesehatan banyak bertumbangan, hingga banyak pasien Covid-19 meninggal dunia,” terang cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.

Untuk itu, semua daerah harus bisa dipastikan memiliki ketersediaan tempat tidur di rumah sakit yang cukup. Puan juga berharap stok obat-obatan beserta sarananya aman, termasuk distribusi penyalurannya.

“Semua instansi harus siaga. Pemberlakuan PPKM juga harus optimal, dan pengawasannya tidak kendur. Faskes pun tidak boleh mengabaikan pasien, sekecil apapun gejalanya,” tegas legislator dapil Jawa Tengah V itu.

Sejak ditemukannya omicron pertama di Indonesia pada pertengahan Desember 2022, diketahui sudah ada 1.161 kasus hingga saat ini.

“Masyarakat juga harus bersiap apabila dilakukan pembatasan mobilitas dan aktivitas umum apabila kasus Omicron tidak terkendali. Dan jika kebijakan tersebut diambil, perlu diingat bahwasanya itu dilakukan untuk kebaikan kita bersama,” pungkas Puan.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI