Muncul Panic Buying, Puan Maharani Datangi Pabrik Minyak Goreng di Jawa Timur

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Muncul Panic Buying, Puan Maharani Datangi Pabrik Minyak Goreng di Jawa Timur
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani saat mendatangi Pasar Tambahrejo di Jatim. (Foto: DPR)

Puan juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu panic buying.

Suara.com - Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan kemudian mendatangi Pabrik Wilmar Nabati Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Rabu (2/3/2022). Di sana ia masuk ke dalam pabrik untuk melihat proses produksi hingga pengepakan minyak goreng. PT Wilmar Nabati Indonesia sendiri saat ini mamasok maksimal 30 persen market minyak konsumsi di Indonesia dan menghasilkan beberapa produk minyak goreng seperti Fortune, Sania, dan Sovia.

Puan lalu mendapat penjelasan dari Unit Business Head PT Wilmar Nabati Indonesia, Ridwan Brandes yang menyatakan sebenarnya sudah menyiapkan pasokan yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun minyak goreng kini langka akibat masyarakat banyak memborong minyak goreng sejak kebijakan pemerintah menurunkan harga eceran tertinggi (HET) menjadi Rp14 ribu/liter.

Mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut menegaskan akan mendorong pemerintah untuk menelusuri dan menyelesaikan persoalan kelangkaan minyak goreng. “Katanya ada panic buying, apakah karena itu? Sebab hanya saat-saat tertentu saja ada panic buying. Pemerintah harus meyakinkan masyarakat bahwa supply dan demand bisa dijaga sehingga enggak ada panic buying,” kata Puan.

Politisi PDI-Perjuangan itu berharap agar dalam waktu dekat masyarakat bisa memperoleh minyak goreng dengan harga normal. Kepada pemerintah, Puan meminta untuk menggelar operasi pasar. “Saya minta antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah berkoordinasi untuk menggelar operasi pasar. Antara pemda dan pemerintah pusat harus sinergi untuk mengatasi masalah minyak goreng ini,” urainya.

Baca Juga: Pelaku Penimbun Minyak Goreng 24 Ton di Warunggunung Lebak Ditetapkan Jadi Tersangka

Puan juga mengimbau masyarakat agar tidak perlu panic buying. Kepada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang melakukan penimbunan, ia meminta agar aparat melakukan tindakan tegas. “Masyarakat tidak perlu panic buying, karena produksi minyak goreng dari produsen normal, artinya stok sebenarnya aman. Dan percaya pada program penurunan harga minyak goreng dilakukan Pemerintah untuk jangka panjang,” tutup Puan.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI