BBM Naik, Solusi Komisi VI agar Kita Jadi Negara Kaya Energi, Tingkatkan Produksi Minyak

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
BBM Naik, Solusi Komisi VI agar Kita Jadi Negara Kaya Energi, Tingkatkan Produksi Minyak
Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih. (Dok: DPR)

Minyak dan gas bumi telah lama memainkan peran strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih alias Demer mengomentari target lifting minyak atau produksi migas yang menurun. Padahal menjaga produksi minyak begitu penting di tengah ancaman krisis energi yang sedang melanda dunia. Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Pertamina  (Persero) dan juga Rapat Kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Senayan pada Kamis (8/9/2022).

“Selama ini orang berbicara kalau hal tersebut merupakan masalah hilir sementara masalah hulunya kita tidak pernah perhatikan, tapi yang sebenarnya hulunya itu adalah karena produksi minyak kita kita terus menurun. Saya tidak anti dengan asing, saya minta ke Menteri BUMN barusan, kita gak apa-apa melakukan investasi di luar negeri asal kita dapat growth-nya (pertumbuhannya) sehingga itu nantinya bisa kita pakai untuk menekan laju lifting atau produksi minyak kita supaya produksinya naik, untuk kepentingan masyarakat kita sendiri,” jelas Demer. 

Demer juga menyampaikan perlunya dilakukan upaya untuk meningkatkan lifting minyak, agar kita dapat mengolahnya menjadi bahan bakar yg bisa dipakai untuk masyarakat luas untuk mencapai ketahanan energi.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa efisien dan efektif meningkatkan produksi minyak di dalam negeri. Sehingga akhirnya kita bisa berdaya dalam memproduksi BBM untuk masyarakat. Masyarakat dapat menikmati BBM yang tak terlalu mahal dan berdampak baik pada kesejahteraan kita,” tegasnya.

Baca Juga: Terpopuler: Viral Pria Coba Bakar SPBU di Cirebon, Elektabilitas Budi Dalton sebagai Calon Walkot Bandung Tinggi

Tak lupa, Demer juga mengingatkan Menteri Keuangan bahwa ada persoalan lain yang juga penting selain infrastrutur yakni masalah ketahanan pangan dan energi yang juga perlu diberikan perhatian penuh. 

“Itu yang saya usulkan mudah-mudahan nanti Menteri Keuangan bisa menyepakati bahwa ada persoalan lain daripada infrastruktur yaitu persoalan, ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi serta energi.” ujar Politisi Senior dari Dapil Bali ini. 

Minyak dan gas bumi telah lama memainkan peran strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kini, Indonesia mempunyai pekerjaan rumah besar  untuk mengembalikan kemandirian sektor energi. Oleh karena itu, peningkatan produksi migas harus terus diupayakan agar kontribusi migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI