BRIN Diminta Segera Teliti Kasus Gagal Ginjal
Legislator Fraksi PKS itu berharap, pemerintah tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika kali pertama menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diminta segera meneliti penyebab kasus gagal ginjal akut pada anak. Hingga kini, tingkat kematian anak pada kasus tersebut mencapai 57,5 persen. Kasus ini tak boleh dianggap remeh.
Demikian disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, baru-baru ini kepada pers. Ia menilai, kasus gagal ginjal akut ini tidak boleh dianggap remeh yang penanganannya hanya dengan mengimpor obat dan itu menggunakan anggaran negara.
"Ini penyakit yang misterius dan tidak boleh disikapi secara sporadis dan biasa-biasa saja. BRIN yang memiliki kapasitas untuk melaksanakan riset kesehatan harus segera mengambil inisiatif strategis tersebut. Jangan membiarkan berlarut-larut, apalagi kalau yang muncul hanyalah inisiatif impor obat dengan biaya APBN," ujarnya.
Legislator Fraksi PKS itu berharap, pemerintah tidak mengulangi kesalahan yang sama ketika kali pertama menangani pandemi Covid-19 di Indonesia. Kala itu, pemerintah dinilai lambat menangani dan malah menjadikannya sebagai ladang bisnis bidang kesehatan. "Kita jangan mengulangi kesalahan sebelumnya dalam menangani Covid-19, yang ditengarai sebagai ajang bisnis PCR dan bisnis vaksin,” tegas Mulyanto.
Baca Juga: Fenomena Gerhana Matahari Hari Ini (25 Oktober 2022), Sayangnya Tak Bisa Dilihat di Indonesia