DPR Berharap Pesantren Ikut Andil Lestarikan Nilai Luhur Ajaran Bung Karno
Pasalnya, dalam membangun Indonesia, peran dari seluruh elemen bangsa ikut terlibat.
Suara.com - Di era milenial ini, peran pesantren tidak dapat dipisahkan dalam membangun karakter bangsa dan ikut melestarikan nilai-nilai toleransi dan semangat kebersamaan menuju cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bertempat di Ponpes Miftahus Shudur Pimpinan KH Hasan Ahmad Syarifuddin Pati Jawa Tengah, Anggota Komisi II DPR RI Riyanta menyampaikan, peran penting pondok pesantrean dalam membangun cita–cita bangsa Indonesia sesuai pembukaan UUD.
“Bahwa dalam membangun Indonesia,peran dari seluruh elemen bangsa ikut terlibat. Bukan hanya dari kalangan Islam, tapi dari kalangan umat beragama lain-pun, ikut andil membangun dan membesarkan negara ini”, kata Riyanta, di depan pengurus dan para santri yang hadir.
Dalam kunjungan reses tersebut, Riyanta juga menyempatkan diri untuk meninjau langsung pembangunan Balai Latihan Kerja, yang merupakan bentuk bekerjasama dengan Kemenaker RI. Riyanta berharap Pondok pesantren ini juga dapat memberikan pelatihan bagi para santri-santriawannya.
Baca Juga: Puan: Selamat Natal dan Tahun Baru, Mari Melangkah Maju untuk Indonesia
Selanjutnya Riyanta juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap pihak pesantren yang menjunjung tinggi sikap toleransi antar sesama. Sebagai kader patriotik Bung Karno, dirinya selalu mengingatkan peran dan jasa sang Proklamator dalam membangun dan menjaga kesatuan Indonesia.
Terakhir Riyanta berharap Pesantren dapat mewujudkan cita-cita Bung Karno dalam melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila, yang menurutnya mulai di kagumi oleh negara-negara timur tengah dan dunia.
“Izinkan saya menitip pesan agar pesantren ini, menjadi pesantren dengan spirit pikiran-pikiran besar Bung Karno. Bung Karno sendiri di Arab, itu di elu-elukan. Bahkan penghijauan di sekitar Mekah, itu mereka menyebutkan dengan sebutan pohon Soekarno”, demikian tutur Riyanto, menutup sambutannya di Pondok Pesantren Miftahus Shudur.