Bertemu Ketua Parlemen Malaysia, Puan Bawa Isu Perlindungan Pekerja Migran dan Kerja Sama Pendidikan

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Bertemu Ketua Parlemen Malaysia, Puan Bawa Isu Perlindungan Pekerja Migran dan Kerja Sama Pendidikan
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani saat pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari Bin Abdul, di Gedung Parlemen, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (2/10/2023). (Dok: DPR)

Puan juga menyinggung pentingnya penguatan hubungan antar masyarakat Indonesia dengan Malaysia yang dapat dilakukan dengan berbagai program.

Suara.com - Ketua DPR RI, Dr. (H.C.) Puan Maharani berharap pimpinan Parlemen Malaysia memberi perhatian lebih terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI), mengingat banyaknya kasus yang merugikan PMI selama ini.

Berdasarkan dari data Dirjen Imigrasi, sekitar dua juta PMI yang prosedural dan nonprosedural berada di wilayah Malaysia. Tidak sedikit pula pekerja Indonesia yang mengalami eksploitasi, mendapatkan kekerasan fisik hingga kekerasan seksual saat bekerja di negeri jiran tersebut.

“Perlindungan terhadap seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia, termasuk para pekerja dan pelajar, juga merupakan isu yang menjadi perhatian saya. Saya berharap di bawah kepemimpinan Yang Mulia sebagai Ketua Dewan Rakyat, maka Malaysia dapat memberikan perhatian dan perlindungan penuh bagi para WNI dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia,” ujar Puan dalam pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari Bin Abdul, di Gedung Parlemen, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (2/10/2023).

Selain itu, Puan juga menyinggung pentingnya penguatan hubungan antar masyarakat Indonesia dengan Malaysia yang dapat dilakukan dengan berbagai program. Salah satunya dengan program pendidikan bagi kedua negara.

Baca Juga: Di Abu Dhabi, Menaker Minta Pekerja Migran Indonesia Jadi Duta Bangsa dengan Etos Kerja yang Baik

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menilai pendidikan merupakan salah satu sektor yang dapat mempererat hubungan masyarakat ke dua negara. Puan berharap ada tambahan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia di sektor pendidikan.

“Dalam hal ini, penting untuk kita, bersama-sama, menjajaki dan mendorong kerja sama di bidang pendidikan demi masa depan generasi muda kita. Saya juga mendorong jumlah Community Learning Centers (CLC) di Malaysia dalam rangka memfasilitasi akses pendidikan bagi anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) Malaysia. Apalagi, jumlah total pelajar Indonesia di Malaysia berjumlah lebih dari 10.000 orang, sedangkan pelajar Malaysia di Indonesia berjumlah setidaknya 2.800 orang," papar Mantan Menko PMK ini.

Dalam kesempatan itu, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini juga mendorong adanya peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Malaysia. Menurutnya, Malaysia menjadi salah satu mitra dagang dan investasi yang krusial bagi Indonesia. Kerja ekonomi diharapkan dapat mendorong kedua negara untuk dapat lebih lanjut memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi.

Nilai perdagangan kedua negara naik sebesar 30,37 persen, menjadi 27,9 miliar dolar amerika serikat pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya. Selain itu Malaysia berada di peringkat ke-5 sebagai tujuan ekspor Indonesia.

Beberapa kerja sama investasi dan perdagangan Indonesia-Malaysia yang saat ini tengah berjalan seperti, kesepakatan pada Border Trade Agreement (BTA) dan Border Crossing Agreement (BCA). Kemudian ada juga kerja sama untuk produk halal dan upaya normalisasi perdagangan lintas batas di Nunukan-Tawau dan perbatasan Tebedu-Entikong.

Baca Juga: Canda Hasto PDIP Dengar Gibran Ditawari Cawapres Prabowo: Mbak Puan Juga Ikut Melirik

"Perlu diingat bahwa perdagangan dan investasi merupakan sektor yang dapat berdampak nyata bagi rakyat. Hal ini selalu menjadi prioritas bagi saya selaku Ketua DPR RI,"tegasnya. 


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI