Hari Ibu, Puan Maharani Bicara Soal Perjuangan Perempuan Bangun Ketahanan Keluarga

Fabiola Febrinastri
Hari Ibu, Puan Maharani Bicara Soal Perjuangan Perempuan Bangun Ketahanan Keluarga
Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani. (Dok: DPR)

Puan mengajak seluruh perempuan Indonesia semakin mematangkan perannya.

Suara.com - Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani mengajak seluruh masyarakat Indonesia semakin menghargai peran perempuan di momen Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Puan juga berharap para ibu terus berjuang dalam menjaga ketahanan keluarga yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan bangsa.

“Untuk para ibu hebat di seluruh Indonesia, selamat Hari Ibu. Ibu adalah pilar yang sangat penting bagi keluarga yang harus mendapat penghargaan tinggi atas kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, dan negara,” kata Puan, dalam keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Pada peringatan Hari Ibu 2023 ini, Puan mengajak seluruh perempuan Indonesia semakin mematangkan perannya. Baik bagi keluarga, lingkungan dan masyarakat, serta bagi bangsa Indonesia.

“Menjadi ibu adalah sebuah privilese sekaligus tanggung jawab yang tidak akan pernah usai. Menjadi ibu adalah sebuah tugas panjang yang menuntut perempuan untuk selalu belajar dan berproses,” tutur Mantan Menko PMK ini.

Baca Juga: Sandrinna Michelle Rayakan Hari Ibu dengan Pulang ke Rumah, Sudah Baikan dengan Sang Ibunda?

“Apalagi hari ini peran ibu semakin lebih kompleks. Selain bertugas mengurus perkembangan anak, banyak ibu yang juga merupakan ibu pekerja. Belum lagi para ibu yang memiliki peran sosial di masyarakat. Semua harus dikerjakan dalam waktu bersamaan,” imbuh ibu dua anak itu.

Puan pun memuji perempuan Indonesia yang telah menunjukkan kompetensi dan prestasinya, di mana banyak di antaranya juga berstatus sebagai ibu. Ia mengatakan, kini semakin banyak perempuan Indonesia yang memiliki kemampuan dalam memimpin, berpolitik, berwirausaha, hingga berkarya di berbagai bidang seperti di sektor kesehatan, seni budaya, bahkan keamanan dan sains.

“Di tengah banyaknya tantangan yang) dihadapi, perempuan Indonesia juga menjadi motor penggerak kegiatan sosial serta motor penggerak keberhasilan pembangunan saat ini dan yang akan mendatang,” sebut Cucu Proklamator Bung Karno ini.

Ditambahkannya, peringatan Hari Ibu sekarang tak hanya sekadar untuk mengenang jasa ibu yang begitu istimewa. Puan mengatakan, peringatan Hari Ibu juga harus menjadi momen khusus untuk mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas dalam memberikan dukungan atas eksistensi perempuan dalam pembangunan Indonesia.

“Kita harus mengingat kembali hari kebangkitan dan persatuan perjuangan kaum perempuan dalam Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali digelar pada tanggal 22-25 Desember 1928 di mana saat itu banyak nilai-nilai yang diperjuangkan,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Baca Juga: Indah Permatasari Ucapkan Selamat Hari Ibu, Publik Berharap Hati Nursyah Bisa Luluh

“Apapun pilihannya, baik ibu rumah tangga maupun ibu pekerja, semua ibu adalah hebat. Saya percaya semua ibu akan memberikan segala yang terbaik untuk anak-anak dan keluarganya. Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden Nomor 316 Tahun 1959 pun menetapkan Hari Ibu untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa,” sambung Puan.

Untuk itu, Puan mengajak seluruh elemen bangsa untuk semakin menguatkan usaha dalam hal pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan. Peringatan Hari Ibu disebutnya harus menjadi refleksi atas keberhasilan perjuangan perempuan-perempuan Indonesia baik di masa lalu, saat ini, dan masa yang akan mendatang.

“Indonesia harus bebas dari diskriminasi gender dan kekerasan terhadap perempuan harus dihapuskan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pemangku kepentingan pun harus membuka seluas-luasnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan bagi perempuan,” tegasnya.

Puan pun mendukung untuk semua perempuan Indonesia yang terus konsisten berjuang demi kesetaraan hak dan kewajibannya. Ia juga memberikan penghargaan atas dedikasi tinggi para ibu untuk anak dan keluarganya.

“Apapun pilihannya, baik ibu rumah tangga maupun ibu pekerja, semua ibu adalah hebat. Saya percaya semua ibu akan memberikan segala yang terbaik untuk anak-anak dan keluarganya. Ibu adalah kunci ketahanan keluarga yang akan menjadi modal pembangunan Indonesia,” ucap Puan.

Puan memahami, tidak ada ibu yang sempurna di dunia ini. Dengan banyaknya tugas dan peran yang harus dilakukan, kata Puan, adalah manusiawi apabila ada kekurangan yang dimiliki seorang ibu.

“Menjadi ibu tidak harus sempurna, karena lewat ketidaksempurnaan itu, kita bisa mencintai anak dan keluarga dengan lebih sempurna. Lewat ketidaksempurnaan itu, kita akan belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Perjuangan itulah yang menjadikan sosok ibu sangat spesial. Sempurna dalam ketidaksempurnaannya,” papar cucu Bung Karno tersebut.

Kepada para ibu, Puan mengajak untuk meningkatkan bonding dengan anak-anak dan keluarganya. DPR pun disebutnya akan terus berjuang untuk mendukung kaum perempuan, termasuk para ibu. Salah satunya lewat Rancangan Undang-undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) yang merupakan RUU inisiatif DPR.

“RUU KIA dirancang untuk mensejahterakan ibu dan anak, termasuk bagaimana negara memberi dukungan dan perlindungan untuk kesejahteraan ibu hamil hingga tumbuh kembang anak yang dilahirkannya nanti,” urai Puan.

Lewat RUU KIA, nantinya pemerintah, orang tua, hingga dunia kerja punya tanggung jawab menjamin kesejahteraan ibu dan anak. Hal ini demi membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul. Puan pun berharap masyarakat terus memberikan dukungan terhadap RUU yang saat ini masih terus dibahas di DPR itu.

“Menciptakan SDM yang unggul harus berawal dari kesejahteraan ibu dan anak. Dan tentunya juga harus didukung dengan landasan ketahanan keluarga di masyarakat yang kuat, di mana peran ibu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan hal tersebut,” pungkasnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI