Puan Pantun saat Tutup Masa Sidang DPR: Capek Tunggu Pemilu Tapi Nggak Bebas, Rugi Dong!

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Puan Pantun saat Tutup Masa Sidang DPR: Capek Tunggu Pemilu Tapi Nggak Bebas, Rugi Dong!
Ketua DPR, Puan Maharani. (Dok: DPR)

Kepada para anggota DPR, Puan berpesan untuk tetap bekerja bagi rakyat sekalipun masa reses kali ini bersamaan dengan pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024.

Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menutup masa sidang DPR III Tahun Sidang 2023-2024. Dalam kesempatan tersebut, ia berpantun untuk mengajak rakyat Indonesia menyalurkan hak pilihnya dan menjunjung tinggi persatuan dalam Pemilu 2024.

Pidato Penutupan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2023-2024 DPR RI digelar dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2/2024). Rapat paripurna dipimpin langsung oleh Puan yang didampingi oleh Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus, Rachmat Gobel, dan Sufmi Dasco Ahmad.

Di awal pidatonya Puan mengatakan, meski Masa Persidangan III berlangsung relatif singkat, DPR tetap mengelola tugas dan fungsi konstitusional dewan agar dapat berjalan dengan baik di tengah berlangsungnya tahapan Pemilu 2024.

“DPR RI dengan seluruh Alat Kelengkapannya, pada masa sidang ini, memberikan perhatian yang besar pada pelaksanaan Pemilu 2024 agar sesuai dengan amanat konstitusi,” kata Puan.

Baca Juga: Debat Capres Terakhir Bahas Stunting, Mahfud Md: Cuma Pak Ganjar Yang Ngerti

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu menjelaskan, inti dari pemilu adalah rakyat menggunakan haknya dan menjalankan kedaulatannya untuk memilih pemimpin dan wakil-wakilnya. Puan juga menyebut pemilu adalah hak rakyat untuk memilih secara bebas.

“Negara tidak boleh mengurangi hak rakyat dalam menjalankan kedaulatannya, harus diberi ruang kebebasan yang seluas-luasnya bagi rakyat untuk memilih sesuai hati nuraninya,” tutur mantan Menko PMK tersebut.
 
“Berpolitik dalam demokrasi dapat menampilkan banyak ‘wajah’: politik yang ingin membebaskan; politik yang ingin mendominasi; politik yang membenarkan segala cara; politik perdamaian; politik persatuan, dan lain sebagainya,” imbuh Puan.

Disampaikannya, DPR RI berkomitmen untuk menegakkan praktek berdemokrasi yang tetap menjaga persatuan bangsa, menjaga konstitusi, membangun cara berpolitik dan berdemokrasi yang semakin berkeadaban. Puan mengatakan DPR terus berkomitmen agar praktek demokrasi dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
 
“DPR RI melalui Alat Kelengkapannya dan fungsi konstitusionalnya memastikan bahwa seluruh aparat negara harus dapat menciptakan kondisi politik, sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan memilih secara bebas, jujur, adil, setara, dan rahasia,” paparnya.

Lebih lanjut, Puan menyatakan DPR melalui AKD akan selalu melakukan pengawasan atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemilu. Selain itu juga mengenai netralitas ASN, netralitas TNI/Polri, syarat dan ketentuan berkampanye, KPU, Bawaslu, dan lain sebagainya.
 
Dewan juga disebut terus mengawasi pelaksanaan APBN di Tahun Anggaran 2024 ini yang telah disusun bersama antara Pemerintah dan DPR RI. Oleh karena itu pelaksanaann APBN oleh Pemerintah diingatkan agar memenuhi ketentuan yang telah diatur dalam UU APBN.

“Termasuk dalam hal adanya bansos adaptif yang harus disertai dengan protokol krisis,” tegas Puan.

Baca Juga: Wanti-wanti Dekan Fisipol UGM Soal Ramai Petisi Kampus: Warning Buat Yang Sedang Berebut Kekuasaan

Lebih lanjut, Puan mengatakan DPR melalui AKD pun ikut memastikan sarana dan prasarana penyelenggaraan Pemilu 2024 telah tersedia dan terdistribusi sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.

“Memastikan petugas pelaksana pemilu telah terbentuk dan memahami seluruh tahapan penyelenggaraan pemungutan suara, perhitungan suara, pelaporan, dan lain sebagainya; kesiapan aparat negara dalam menjaga ketertiban pemilu,” ungkapnya.

Sementara dalam peran diplomasi, Puan menyebut DPR telah mengundang beberapa parlemen negara sahabat serta organisasi parlemen internasional untuk mengamati secara langsung jalannya Pemilu 2024 di Indonesia pada tanggal 13-14 Februari 2024.

“Hal ini sejalan dengan hasil Kesepakatan AIPA Parlemen ASEAN bahwa setiap negara yang sedang melaksanakan Pemilu agar mengundang anggota AIPA Parlemen ASEAN untuk menjadi observer Pemilu,” jelas Puan.

Puan juga mengingatkan, hari ini adalah delapan hari menuju pemungutan suara Pemilu 2024. Ia menyinggung mengenai kemeriahan para calon dalam Pemilu 2024 yang telah hadir menyemarakkan pesta demokrasi sejak tahap kampanye pemilu tanggal 28 November 2023.

“Baliho, spanduk, umbul-umbul, dan lain sebagainya terpasang di setiap tempat. Ada yang dipaku pada pohon-pohon, bergantungan pada pagar-pagar jalan, bahkan ada yang sampai pagarnya roboh,” ucap Puan.

Cucu Bung Karno tersebut pun turut menyinggung soal kreativitas para calon untuk mendapatkan dukungan dari rakyat. Termasuk juga, kata Puan, bermacam-macam bentuk sosialisasi dalam kampanye.
 
“Berbagai kreativitas untuk mencari simpati rakyat pun dilakukan: ada yang gambar kartun, gambar animasi, foto diri masa muda, dan berbagai citra diri jaman now,” sebutnya.
 
“Berbagai bentuk sosialisasi: dangdutan, wayangan, layar tancap, pasar murah, dan lain sebagainya. Inilah kemeriahan dalam pemilu. Setiap peserta pemilu, beramai-ramai dan berlomba dalam menarik perhatian rakyat untuk dapat dipilih,” tambah Puan.

Menurutnya, seluruh Anggota DPR RI juga ikut larut dalam situasi kemeriahan kampanye Pemilu 2024. Puan mengatakan, upaya campur tangan dan buah tangan sudah dilakukan, khususnya oleh anggota DPR yang kembali mencalonkan diri kembali.

“Tinggal garis tangan? Semoga kita semua, terpilih kembali,” ujarnya.

Puan kemudian memberi sejumlah pantun dalam kesempatan ini. Diawali pantun untuk para anggota DPR yang maju sebagai calon legislatit (caleg) untuk bisa duduk kembali di Senayan.

Berikut pantun yang disampaikan Puan:

Kawat baja diikat besi
Santan kelapa dicampur kanji
Jika sudah mendapat kursi
Janganlah lupa semua janji

Ikan lohan dibungkus kasa
Dimasak mama sedap terasa
Beda pilihan, itu biasa
Yang utama persatuan bangsa

Kepada para anggota DPR, Puan berpesan untuk tetap bekerja bagi rakyat sekalipun masa reses kali ini bersamaan dengan pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024. DPR akan memulai masa reses sejak tanggal 7 Februari 2024 sampai tanggal 4 Maret 2024.
 
“Marilah kita kerja bersama untuk menegakkan Pemilu 2024 sesuai amanat konstitusi. Kita jaga persatuan bangsa dan negara Indonesia, kita ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dalam pemilu,” pesan Puan kepada seluruh anggota dewan.

Di sisi lain, Puan mengajak rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak suara untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
 
“Bagi rakyat, yang terpenting dalam pemilu adalah jalan untuk menentukan hidupnya menjadi lebih sejahtera; hidup yang lebih mudah; hidup yang lebih nyaman,” kata Legislator dari Dapil Jawa Tengah V itu.

Puan mengatakan dukungan dari rakyat terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berkontribusi terhadap kemajuan negara. Karena lewat Pemilu, pemimpin-pemimpin Indonesia akan terpilih.

“Marilah, rakyat Indonesia gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, untuk Indonesia sentosa yang kita cintai bersama. Mari kita sukseskan Pemilu 2024,” ujar Puan.

Puan lalu kembali membacakan pantun yang isinya sebagai berikut:

Capek-capek tunggu pemilu,
Tapi gak bebas,
Rugi dong,
Yang bener saja.
 
Capek-capek ke TPS dan nyoblos,
Tapi gak ikut kata hatinya,
Rugi dong,
Yang bener saja.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI