Lakukan Pertemuan di Sela PUIC, Puan: Dukungan Bagi Palestina Sampai Perdamaian Pakistan-India

Fabiola Febrinastri | RR Ukirsari Manggalani
Lakukan Pertemuan di Sela PUIC, Puan: Dukungan Bagi Palestina Sampai  Perdamaian Pakistan-India
Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan bilateral meeting dengan pimpinan Parlemen negara Aljazair, Bahrain, dan Oman yang merupakan anggota OKI (Dok: DPR)

Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pimpinan parlemen negara.

Suara.com - Hari kedua penyelenggaraan Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau konferensi Persatuan Parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Gedung DPR RI, Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral meeting dengan sejumlah pimpinan parlemen negara yang hadir. Salah satu isu yang dibahas adalah tentang perdamaian dunia, termasuk dukungan bagi Palestina.

Pagi hingga siang ini, Selasa (12/5/2025), Puan melakukan bilateral meeting dengan pimpinan Parlemen negara Aljazair, Bahrain, dan Oman yang merupakan anggota OKI. Pertemuan digelar di Ruang Delegasi DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Selain dengan ketiga negara tersebut, Puan juga bertemu pimpinan parlemen Ceko. Adapun Ceko bukan merupakan negara anggota PUIC namun hadir sebagai negara observer dalam perhelatan PUIC ke-19 di Indonesia.

Ketua DPR RI Puan Maharani Puan membahas isu-isu terkait dinamika internasional (Dok: DPR)
Ketua DPR RI Puan Maharani Puan membahas isu-isu terkait dinamika internasional (Dok: DPR)

“Baru saja kami melaksanakan pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen Aljazair, Bahrain, Oman juga Ceko. Dan Ceko datang sebagai observer,” kata Puan

Baca Juga: Dari Komunitas ke Dunia: UMKM Binaan GEF SGP Tembus Acara Resmi KBRI Belanda

Pada pertemuan-pertemuan bilateral itu, Puan didampingi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, serta Anggota BKSAP DPR Gilang Dhielafararez, dan Mufti Anam. Pertemuan bilateral dengan 4 pimpinan negara sahabat tersebut dilakukan secara terpisah.

Pertama, Puan bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Ibrahim Boughali, kemudian pertemuan dengan Ketua Parlemen Kerajaan Bahrain, Ahmed bin Salman Al Musalam, dan disusul pertemuan dengan Ketua Dewan Syura Kesultanan Oman, Khalid Hilal Nasser Al Maawali. Setelahnya Puan bertemu dengan Wakil Ketua DPR Republik Ceko, Jan Skopecek. 

Dalam 4 pertemuan bilateral tersebut, Puan bersama para pimpinan parlemen yang hadir membahas isu-isu terkait dinamika internasional, juga peningkatan kerja sama antar negara lewat parlemen. Secara khusus, Puan menyinggung pentingnya komitmen negara-negara dunia terhadap isu kemanusiaan Palestina.

 “Penyelesaian konflik Palestina-Israel menjadi isu penting yang harus mendapatkan perhatian kita bersama. Di antaranya melalui penghentian perang di Gaza dan menjamin akses bantuan kemanusiaan," tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Selain dukungan atas kemerdekaan Palestina, Puan juga membahas sejumlah isu, di antaranya terkait perdamaian antar bangsa, hingga stabilitas regional dan global. Bersama Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Puan pun mengungkit sejarah Indonesia dan Aljazair yang tidak bisa dilepaskan dari sosok Presiden Pertama RI, Soekarno yang sejak awal mendukung kemerdekaan Aljazair hingga merdeka di tahun 1962.

Baca Juga: LinkUMKM BRI Dorong UMKM Naik Kelas, Kisah Sukses 'Sesegeritu' Jadi Bukti Nyata

"Hubungan Indonesia dan Aljazair memiliki sejarah yang panjang dan dibangun atas dasar perjuangan bersama dalam dekolonisasi dan solidaritas negara-negara Selatan," sebut Puan.

Sementara saat bertemu dengan Ketua Parlemen Bahrain, Puan turut membicarakan masalah perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di negara tersebut mengingat jumlah WNI di Bahrain mencapai 6.900 orang yang sebagian besar bekerja di sektor informal. Secara khusus, ia mengapresiasi upaya perlindungan warga Indonesia oleh Pemerintah Bahrain.

Lalu dengan Ketua Dewan Syura Kesultanan Oman, Puan mendiskusikan soal kerja sama bilateral kedua negara. Puan menyebut, hubungan diplomatik RI-Oman yang terjalin sejak tahun 1978 terus berkembang secara konsisten dan berlandaskan kesamaan nilai-nilai Islam, saling percaya dan persahabatan yang erat.

"Saya berharap kedua negara dapat mengintensifkan kembali kerja sama politik dengan merealisasikan Forum Konsultasi Politik II yang tertunda karena Pandemi Covid-19," ucap mantan Menko PMK itu. 

Lebih lanjut, Puan mengatakan kerja sama antar-parlemen juga dapat dilakukan melalui forum parlemen tingkat global dan regional, termasuk melalui PUIC. Menurutnya, Konferensi PUIC ke-19 merupakan momen untuk menggalang solidaritas antar parlemen negara islam dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. 

Puan bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Ibrahim Boughali, kemudian pertemuan dengan Ketua Parlemen Kerajaan Bahrain, Ahmed bin Salman Al Musalam, dan disusul pertemuan dengan Ketua Dewan Syura Kesultanan Oman, Khalid Hilal Nasser Al Maawali (Dok: DPR)
Puan bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair, Ibrahim Boughali, kemudian pertemuan dengan Ketua Parlemen Kerajaan Bahrain, Ahmed bin Salman Al Musalam, dan disusul pertemuan dengan Ketua Dewan Syura Kesultanan Oman, Khalid Hilal Nasser Al Maawali (Dok: DPR)

Hal tersebut, kata Puan, dapat dilakukan dengan menumbuhkan resiliensi masyarakat, melalui perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabilitas, serta transparansi.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI