Investasi sebagai Motor Industri dan Dagang, Efisiensi Anggaran Jadi Kunci

Fabiola Febrinastri
Investasi sebagai Motor Industri dan Dagang, Efisiensi Anggaran Jadi Kunci
Gedung DPR. (Dok: DPR RI)

Investasi tumbuh 35 persen capai Rp 1.905 triliun, Herman optimis pertumbuhan industri dan perdagangan meningkat.

Suara.com - Wakil Ketua BAKN DPR RI, Herman Khaeron, menanggapi pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI dengan menekankan pentingnya efektivitas anggaran negara dan optimisme terhadap pertumbuhan investasi sebagai motor penggerak sektor industri dan perdagangan.

Menurut Herman, dalam sepuluh tahun terakhir, anggaran di sektor perdagangan dan perindustrian cenderung fluktuatif. Walau terjadi kenaikan, ia menjelaskan bahwa anggaran ini terutama bersifat stimulus untuk mendukung fungsi operasional kementerian terkait. Esensi yang mesti diperhatikan, tutur politisi dari Fraksi Partai Demokrat tersebut, adalah bagaimana pertumbuhan sektor riil, khususnya perdagangan dan industri didorong oleh investasi.

“Saya kira ada optimisme ya dengan pertumbuhan di kuartal pertama 5,12 persen, yang didorong karena derasnya investasi masuk dan bahkan capaian investasi ada kenaikan 35 persen atau menjadi 135 persen atas prognosis sebelumnya,” ungkap Herman di Nusantara II, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Ungkapan Herman mencerminkan laporan bahwa realisasi investasi hingga Juli 2025 telah mencapai sekitar Rp 1.905 triliun, yang berarti tercapai lebih awal dari target APBN yakni sekitar empat bulan sebelum akhir tahun .

Baca Juga: DPR Dihujani 16 Laporan Warga Tiap Hari, Puan Maharani Langsung Tagih Pemerintah di Sidang Paripurna

Respons terhadap efisiensi anggaran menjadi salah satu sorotan penting. Presiden Prabowo dalam pidato menyebut penghematan sebesar Rp 300 triliun sebagai bentuk penyelamatan keuangan negara, bukan pemotongan terhadap anggaran produktif.

Herman menyatakan, “Penghematan itu justru penyelamatan keuangan negara, karena yang dihemat adalah anggaran-anggaran yang tidak produktif. Ini konsolidasi di pusat untuk dialihkan ke anggaran lebih produktif.” Namun, ia tetap menahan diri untuk berkomentar lebih jauh terhadap APBN 2026, semua akan diputuskan bersama DPR.

Menyinggung topik Dana Desa dan Koperasi Merah Putih, Herman memperkirakan sebagian dana bisa digunakan sebagai permodalan koperasi — khususnya di tahap kelembagaan. Ia menyebut peran Bank Himbara sebagai lembaga holding yang berpotensi menjadi mitra penyaluran stimulan melalui APBN. ***


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI