Puan : New Normal Harus Perkuat Kesehatan dan Ekonomi Secara Bersamaan

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Puan : New Normal Harus Perkuat Kesehatan dan Ekonomi Secara Bersamaan
Ketua DPR Puan Maharani. (Dok : DPR).

Selain protokol New Normal, lanjut Puan, yang sangat rinci, diperlukan juga mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat.

Suara.com - Ketua DPR Puan Maharani menekankan bahwa kebijakan New Normal (kenormalan baru) yang diambil pemerintah, perlu diatur sangat rinci di setiap sektor dan skenario, agar bisa bersamaan menjaga kesehatan rakyat sekaligus memutar kembali roda ekonomi Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut sabgat penting karena New Normal yang diperlukan Indonesia bukan yang memilih antara ekonomi dan kesehatan, tapi bagaimana keduanya bisa berjalan bersamaan.

"Salah satu yang harus diperhatikan adalah kegiatan sosial dan ekonomi di pasar-pasar tradisional. Sudah ada laporan bahwa beberapa pedagang di pasar tradisional ada yang terinfeksi Virus Covid-19, dimana bila tidak ada penanganan yang tepat maka pasar tradisional bisa menjadi sumber penularan," ujarnya.

Menurut Puan, seringkali denyut nadi ekonomi daerah itu bisa terasa di pasar-pasarnya, yang juga menjadi salah satu tempat utama terjadinya interaksi sosial masyarakat sebuah daerah. Maka itu perhatian pemerintah terhadap penetapan dan penerapan protokol New Normal di pasar tradisional sangat dibutuhkan karena pasar tradisional adalah penggerak sektor ril ekonomi rakyat.

Baca Juga: DPR Sebut Penghapusan Batas Penumpang Berpotensi Meningkatkan Kasus Corona

"Saya tekankan juga bahwa sosialisasi protokol New Normal agar dilakukan sejelas mungkin supaya dapat dipahami semua kalangan," katanya.

Selain protokol New Normal, lanjut Puan, yang sangat rinci, diperlukan juga mekanisme monitoring dan evaluasi yang ketat. Terlebih tanggal 9 Juni 2020 kemarin kita mendapat laporan data Gugus Tugas Covid-19 yang menyatakan ada penambahan 1.034 kasus positif corona. Angka-angka seperti ini harus dimonitor ketat dan menjadi dasar pengambilan keputusan. 

"Kita mengapresiasi bahwa target awal pengujian 10.000 spesimen dari tes Covid-19 sudah tercapai dan Presiden sudah menyampaikan ingin menaikkan target menjadi 20.000 per hari," ujar Puan.

"Kita semua tentu ingin agar kebijakan new normal bisa menggerakan ekonomi masyarakat namun tanpa mengabaikan risiko kesehatan."

Selain itu, kata Puan, kita juga menanti terobosan instansi terkait dalam hal pelacakan penyebaran Covid-19 yang sudah didorong untuk memanfaatkan sistem teknologi telekomunikasi.

Baca Juga: DPR : Banyaknya Regulasi di Indonesia, Beratkan Sektor Investasi

Jadi protokol New Normal yang rinci, disertai dengan pengujian spesimen tes yang terus diperbanyak, serta pelacakan penyebaran yang luas dan cepat, semuanya perlu dilaksanakan bersamaan agar kesehatan rakyat terjaga sekaligus roda ekonomi kembali berputar.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI