Kesulitan Pekerjaan, Pelaut Perempuan Mengadu ke Komisi IX
Mereka minta difasilitasi untuk bertemu dengan Kementerian Tenaga Kerja.
Suara.com - Hari ini, Senin (16/5/2016), sejumlah pelaut mendatangi anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, untuk mengadukan beberapa permasalahan yang mereka hadapi. Dalam pertemuan tersebut, seorang pelaut perempuan melaporkan bahwa dirinya tidak diterima bekerja oleh perusahaan pelayaran lantaran berjenis kelamin perempuan.
Menurut Irma, pelaut perempuan yang enggan disebutkan namanya itu melaporkan, selama ini pemerintah telah membuka sejumlah sekolah pelayaran dan melakukan sertifikasi pelaut yang juga melibatkan perempuan. Akan tetapi, fakta yang terjadi di lapangan, kata Irma, para pelaut perempuan tersebut masih kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai profesinya lantaran bergender perempuan.
"Pemerintah punya sekolah pelaut perempuan, mengeluarkan sertifikasi untuk pelaut perempuan, tetapi faktanya di lapangan, perusahaan-perusahaan pelayaran itu tidak mau menerima mereka bekerja," kata Irma, di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Senin (16/5).
Irma memaparkan, perempuan tersebut protes terhadap diskriminasi kepada pelaut perempuan.
"Jadi menurut mereka, kenapa (sekolah) dibuka, kenapa disertifikasi, kalau ternyata mereka tidak bisa bekerja sebagaimana sertifikasi itu?" papar Irma.
Oleh karena itu, menurut Irma lagi, perempuan tersebut meminta kepada Komisi IX DPR, agar dirinya beserta rekan-rekannya para pelaut perempuan difasilitasi untuk bertemu dengan Kementerian Tenaga Kerja.
"Jadi mereka juga meminta supaya Komisi IX memfasilitasi mereka beraudiensi dengan Departemen Tenaga Kerja. Jangan dikeluarkan sertifikasi, jangan ada sekolahnya, kalau ternyata mereka tidak bisa bekerja juga," tegas Irma.
"Mereka menganggap telah terjadi diskriminasi di perusahaan-perusahaan pelayaran terhadap kawan-kawan pelaut perempuan ini," tutup Irma.
