TPID Dituntut Lebih Berperan Kendalikan Inflasi Daerah

TPID yang dibentuk di daerah sejauh ini hanya mencari informasi mengenai kondisi inflasi saja.
Suara.com - Ketua tim Kunker Spesifik Komisi XI DPR, Jon Erizal, mengharapkan peran Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dapat berperan aktif dan turun ke lapangan, untuk mengerem laju inflasi pada bulan Ramadan ini.
"Kita sadari, inflasi erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Sementara dalam mengkondisikan inflasi, terkesan bolanya ada di BI (Bank Indonesia), dengan segala keterbatasan. Kita tahu inflasi dipengaruhi dengan banyak bahan pokok. Karena itu, TPID harus berperan dalam melakukan intervensi pasar," jelas Jon, saat menjalani kunker ke Semarang, baru-baru ini.
Menurut Jon, TPID yang dibentuk di daerah ini (sejauh ini) tugasnya hanya mencari informasi saja mengenai kondisi inflasi di lapangan. "Jadi kita meminta TPID agar diberikan kekuatan dapat mengintervensi pasar," jelasnya, sebagaimana dilansir laman DPR RI.
Selain itu, lanjut Jon, kunker spesifik ke Jateng ini juga bertujuan ingin mendengarkan paparan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejauh mana bisa mendorong perekonomian di Indonesia.
"Kita ingin melihat target produknya seperti apa. Komisi XI DPR prinsipnya mendukung peran OJK, dan tidak ingin masyarakat sulit mengakses jasa keuangan dengan risiko terukur. Karena kondisi liberal akan terbuka lebar sekali. Ada ratusan ribu agen tumbuh, yang berfungsi sebagai bank dan terpisah, tidak termasuk di dalam badan keuangan nantinya," paparnya.
Jon mengharapkan, semua pihak terkait dapat memaparkan kondisi pertumbuhan ekonomi, agar data dan informasi dapat dibawa di dalam rapat komisi, untuk memutuskan mengenai asumsi makro di raker komisi nantinya. "Jadi semua dapat lebih komprehensif dan lebih realistis," tegasnya.