Ini Bedanya Sekolah Parlemen dengan Pendidikan Partai

Siswanto | Dian Rosmala
Ini Bedanya Sekolah Parlemen dengan Pendidikan Partai
Ilustrasi gedung DPR dan MPR [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

"Itu nggak makan banyak anggaran, karena tempat udah ada. Jadi nggak ada masalahnya," katanya.

Suara.com - Sekolah parlemen menjadi wacana baru di DPR. Wacana ini menjadi salah satu pembahasan dalam rapat pimpinan dewan, Kamis (25/8/2016) kemarin. Sekolah tersebut akan direlisasikan dalam waktu dekat.

Menurut Ketua DPR Ade Komarudin tujuan sekolah tersebut untuk meningkatkan kualitas dan pemahaman anggota DPR, mulai dari tingkat kabupaten, kota, provinsi, dan dan pusat, sehingga mereka memahami tupoksinya sebagai anggota parlemen.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasional Demokrat Taufiqulhadi. Menurut dia pembekalan terhadap para calon atau anggota legislatif pada dasarnya sudah dilakukan sejak Orde Baru. Tetapi bentuknya tidak formal, seperti yang diwacanakan DPR kali ini.

"Di masa lalu, masa Orde Baru dulu, walaupun tidak dalam bentuk sekolah, anggota DPR pada saat itu dia akan dibekali dengan materi. Belajar kebijakan, dan semua tentang tupoksi Dewan," kata Taufiqulhadi di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (26/8/2016).

"Itu pernah dilakukan setelah terpilih. Menurut saya ini kita formalkan. Kan biar lebih terfokus. Dan itu lebih terfokus menurut saya jadi lebih baik. Jadi menurut saya nggak masalah," Taufiqulhadi menambahkan.

Taufiqulhadi mengatakan pada dasarnya semua calon atau anggota DPR sudah mendapatkan pembekalan dari partainya masing-masing. Tetapi tidak fokus pada penguatan pemahaman terkait tupoksi lembaga legislatif, melainkan lebih fokus pada pendidikan politik serta ideologi partai.

"Parpol kan juga melakukan hal tersebut. Seperti misal ada sekolah kader partai tentang pemahaman politik dan ideologi partai. Tapi di DPR bukan bicara tentang partainya, bukan ideoogi partai. Jadi fokus ke tupoksinya dewan," ujar Taufiqulhadi.

Menurut dia sekolah parlemen yang direncanakan DPR tidak akan memakan banyak biaya. Karena akan menggunakan semua fasilitas yang telah tersedia.

"Itu nggak makan banyak anggaran, karena tempat udah ada. Jadi nggak ada masalahnya," kata Taufiqulhadi.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI