Di Kampung Akuarium, Fadli Zon Gendong Bayi Resty "Gusuran"
Kepada Fadli Zon, Sundari menceritakan pengalaman rumahnya ditertibkan pemerintah.
Di tengah kunjungan ke Kampung Akuarium, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, siang tadi, Wakil Ketua DPR Fadil Zon mendatangi seorang ibu rumah tangga bernama Sundari yang tengah menggendong bayi. Saat itu, Sundari tengah didampingi suami, Ridho Hendrik.
Kepada Fadli Zon, Sundari menceritakan pengalaman rumahnya ditertibkan pemerintah.
"Penggusuran dilakukan saat saya hamil tua, usia kandungan tujuh bulan, Resty lahir pada tanggal 28 Juli 2016, sangat sedih, karena kondisi rumah yang tidak layak untuk bayi sekecil Resty," kata dia.
Fadli Zon tersentuh dengan nasib Resty. Resty tumbuh di lingkungan yang kondisinya tidak layak buat anak-anak.
Warga sekitar sampai menjuluki Resty dengan nama Resty Gusuran. Fadli kemudian menggendong Resty sebentar.
Saat berdialog dengan warga, Fadli meminta mereka untuk menunjukkan KTP Jakarta. Ternyata mereka penduduk asli Jakarta.
"Ada KTP-nya, boleh saya lihat, KTP-nya sudah e-KTP ya, dibuatnya sudah lama juga," kata Fadli.
Fadli berharap warga tetap bersabar dan tetap berjuang untuk mendapatkan hak.
"Saya berharap kepada warga untuk tetap berjuang memperjuangkan hak-hak sebagai seorang warga, kami tentu akan berusaha semampu kami di DPR, dengan semaksimal mungkin dan dengan cara yang damai yang konstitusional, ini cara yang harus kita lakukan," kata dia. [Yulia Enggarjati]
Kepada Fadli Zon, Sundari menceritakan pengalaman rumahnya ditertibkan pemerintah.
"Penggusuran dilakukan saat saya hamil tua, usia kandungan tujuh bulan, Resty lahir pada tanggal 28 Juli 2016, sangat sedih, karena kondisi rumah yang tidak layak untuk bayi sekecil Resty," kata dia.
Fadli Zon tersentuh dengan nasib Resty. Resty tumbuh di lingkungan yang kondisinya tidak layak buat anak-anak.
Warga sekitar sampai menjuluki Resty dengan nama Resty Gusuran. Fadli kemudian menggendong Resty sebentar.
Saat berdialog dengan warga, Fadli meminta mereka untuk menunjukkan KTP Jakarta. Ternyata mereka penduduk asli Jakarta.
"Ada KTP-nya, boleh saya lihat, KTP-nya sudah e-KTP ya, dibuatnya sudah lama juga," kata Fadli.
Fadli berharap warga tetap bersabar dan tetap berjuang untuk mendapatkan hak.
"Saya berharap kepada warga untuk tetap berjuang memperjuangkan hak-hak sebagai seorang warga, kami tentu akan berusaha semampu kami di DPR, dengan semaksimal mungkin dan dengan cara yang damai yang konstitusional, ini cara yang harus kita lakukan," kata dia. [Yulia Enggarjati]