DPR: Benahi Faskes dan Nakes untuk Kurangi Angka Kematian Ibu

Fabiola Febrinastri
DPR: Benahi Faskes dan Nakes untuk Kurangi Angka Kematian Ibu
Anggota Komisi IX DPR RI, Andi Fauziah Pujiwatie Hatta (F-PG). (Sumber: Istimewa)

Saat ini, AKI mencapai 359/100.000 kelahiran.

Suara.com - Pembenahan fasilitas kesehatan (Faskes) dan peningkatan kompetensi tenaga medis (Nakes) dinilai urgen dilakukan untuk menekan angka kematian ibu (AKI) di Tanah Air. AKI yang tinggi berkorelasi dekat kualitas kesehatan bangsa ini.

Demikian penegasan anggota Komisi IX DPR RI, Andi Fauziah Pujiwatie Hatta, saat dimintai komentarnya lewat sambungan telepon mengenai AKI yang masih tinggi. Saat ini, AKI mencapai 359/100.000 kelahiran.

Itu merupakan hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, sementara target nasional maupun MDG’s 102/100.000 kelahiran.

“Itu masih jauh panggang dari api.  Ini tentu soal kualitas kesehatan dari hulu hingga hilir. Problem antenatal care (anc) kita masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dibenahi. Sebenarnya angka persalinan yang ditolong nakes, utamanya bidan sudah tinggi, sekitar 65-70 persen,” katanya, Jakarta, Kamis (28/3/2018).

Menurut Ichi, begitu ia akrab disapa, tingginya AKI disebabkan oleh hipertensi, pendarahan, dan penyebab lain di luar kompetensi bidan itu sendiri. Solusinya adalah dengan membenahi Faskes.

Di berbagai daerah, Faskes perlu ditambah dan diperbaiki. Kompetensi Nakes yang masih rendah juga harus ditingkatkan, agar kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat memadai.

Promosi kesehatan, terutama menyangkut kesehatan ibu dan anak perlu kembali dimasifkan, sekaligus memaksimalkan koordinasi lintas sektor. AKI yang tinggi, lanjut Ichi, bukan hanya tanggung jawab Kementerian Kesehatan, tapi juga kementerian terkait dan stakeholder lainnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI