DPR Dorong Kemendikbud Telusuri Temuan Kebocoran Soal USBN

Arsito Hidayatullah | Dian Rosmala
DPR Dorong Kemendikbud Telusuri Temuan Kebocoran Soal USBN
Ilustrasi pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun 2017 lalu. [Antara]

"Kemendikbud dan Disdik setempat harus menindaklanjuti temuan dari Ombudsman," kata Bambang.

Suara.com - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta Komisi X untuk mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menindaklanjuti temuan Ombudsman RI terkait kasus bocornya soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dari tempat bimbingan belajar di DKI Jakarta dan Bekasi.

Selain Kemendikbud, Bambang juga meminta Dinas Pendidikan DKI dan Bekasi untuk dilibatkan dalam hal ini.

"Kemendikbud dan Disdik setempat harus menindaklanjuti temuan dari Ombudsman, serta menindak tegas lembaga bimbel atau pun sekolah yang terbukti membocorkan soal maupun kunci jawaban," kata Bambang di DPR, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Selain itu, politikus Partai Golkar itu juga meminta Komisi III DPR untuk mendorong kepolisian melakukan penyelidikan dan penyidikan atas dugaan bocornya soal dan kunci jawaban USBN yang dilakukan oleh lembaga bimbel.

Bambang mengatakan, Kemendikbud dan Disdik harus melakukan evaluasi sistem USBN secara menyeluruh, dengan memperketat pengawasan dalam pendistribusian soal.

"Bahkan harus didampingi oleh pihak kepolisian, guna meminimalisasi terjadinya kebocoran soal atau pun kunci jawaban," ujar Bambang.

Lebih jauh, Bambang juga meminta Komisi X mendorong Kemendikbud untuk memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan USBN, guna meningkatkan kredibilitas USBN serta mutu pendidikan.

Tak hanya dari sisi pemerintah, Bambang pun meminta kepada sekolah-sekolah untuk mematuhi standar prosedur yang telah ditetapkan, dan tidak melakukan pelanggaran dalam pelaksanaan USBN.

"Kita juga mengimbau siswa dan siswi agar meningkatkan kepercayaan diri, dengan belajar sungguh-sungguh dan tidak dengan mudah mempercayai pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam melakukan upaya penyebaran soal atau pun kunci jawaban palsu, mengingat pentingnya integritas tinggi dalam pelaksanaan USBN," kata Bambang.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI