Komisi V Dorong Peremajaan Bandara dan Pelabuhan di Sulut
Runway Bandara Naha akan ditambah menjadi 2000 m.
Suara.com - Komisi V DPR RI meninjau beberapa infrastruktur di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. Kunjungan dilakukan ke Bandara Naha, di pesisir pantai Kampung Likuang Tabukan Utara, dan Pelabuhan Peti Kemas Tahuna.
Ketua Komisi V, Fary Djemi Francis, saat memimpin kunjungan ini mengatakan, pihaknya sudah mencatat beberapa masukan terkait infrastruktur di Sangihe, salah satunya peremajaan bandara dan pelabuhan.
“Kita dorong untuk melakukan perpanjangan runway Bandara Naha dan akan ditambah menjadi 2000 m. Pada 2019 akan dibangun 200 m dulu, sisanya 1800 m akan menyusul,” kata Fary, Sulut, Senin (30/4/2018).
Pada 2017, lanjut Fary, pihaknya sudah medorong dan mendukung dana untuk bangunan terminal dan pembangunan pagar bandara.
“Memang masih ada beberapa persoalan untuk membangun pagar, karena masih ada kebun-kebun masyarakat,” tambahnya.
Politisi Partai Gerindra itu menambahkan, pihaknya juga sudah melihat dan mendengar keluhan masyarakat di pesisir Pantai Likuang. Mereka mengeluhkan pengamanan rumah tinggal ketika air pasang naik.
“Secara langsung, kita sudah melihat dan meminta kepada Balai Sumber Daya Air dan mengusulkan supaya pada 2019 ada perlakuan pada pantai ini. Setelah dilihat, pantai tersebut dalam keadaan emergency. Saya meminta Bupati Sangihes untuk berkoordinasi terhadap penanganan, dan paling tidak untuk ditindaklanjuti,” tutur Fary.
Selanjutnya, Komisi V meninjau Pelabuhan Peti Kemas Tahuna. Untuk pelabuhan sudah ada pengembangan khususnya dan perpanjangan akan dilakukan pada 2019.
“Dilihat dari persoalannya, apabila ada kapal-kapal besar, bahkan melebihi panjang pelabuhan ini, maka dibutuhkan dukungan anggaran untuk perpanjangan pelabuhan. Tapi paling penting adalah pengembangan terminal penumpang, karena itu merupakan tempat berkumpul,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Sangihe, Jabes Gaghana menyatakan terima kasih atas kepedulian DPR terhadap pembangunan infrastruktur Sangihe.