Bambang Soesatyo Ajak Pelajar Indonesia Tularkan Sikap Toleransi

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Bambang Soesatyo Ajak Pelajar Indonesia Tularkan Sikap Toleransi
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (Suara.com/Ria Rizki)

DPR mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan.

Suara.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengajak para pelajar Indonesia yang selesai menempuh pendidikan di luar negeri, terutama yang menempuh pendidikan di Universitas berbasis agama di Timur Tengah. Mereka bisa menularkan dan menerapkan ilmu agama yang telah didapat, khususnya dalam menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan antar umat agama.

"Ilmu yang sudah didapat harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memajukan Indonesia, tanah tumpah darah kita bersama. Nilai-nilai agama yang sudah didapat harus disebarkan untuk kebajikan, karena agama mengajarkan cinta kasih tanpa pamrih," ujar Bamsoet saat menerima perwakilan Organiasasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA), di ruang kerja Ketua DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, (31/1/19).

Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua OIAA Indonesia Tuan Guru Bajang, dan sejumlah alumni lainnya Ikhwanul Kiram Mashuri, Nanang Firdaus Masduki, Arif Budiman dan Neneng Herbawati. Sedangkan Bamsoet ditemani anggota Komisi XI DPR, Ahmadi Noor Supit dan staf khusus Ketua DPR,  Darul Siska.

"Kehadiran alumni Al Azhar Mesir punya nilai penting di tengah masyarakat. Dengan jumlah alumni mencapai 30 ribu lebih, suara mereka dapat melekat dan menancap di hati rakyat. Suara-suara tersebut harus bisa menyebarkan kebajikan kepada sesama," tutur Bamsoet.   

Baca Juga: DPR Minta Warna KTP-el WNA Dibedakan dengan WNI

Politisi partai Golkar ini menambahkan, alumni Al Azhar maupun dari universitas ternama lainnya dari Timur Tengah diharapkan juga bisa menghidupkan agama di tengah nilai-nilai kebudayaan masyarakat. Sebagaimana yang dulu dilakukan oleh para Wali Songo, mengenalkan agama melalui unsur kebudayaan.

"Wali Songo sudah memberi contoh kepada kita bahwa antara agama dengan kebudayaan bukan untuk saling dibenturkan. Agama justru menguatkan dan menyempurnakan nilai-nilai kebudayaan," ujarnya.

Selain itu, Bamsoet menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa, yang saat ini mulai terjerumus dalam sentimen konflik keagamaan. Agama sepertinya tidak lagi mendapat tempat yang sakral, namun sudah diakali oleh segelintir orang dan kelompok untuk kepentingan pribadi mereka, tanpa mempedulikan persatuan dan kesatuan bangsa.

"Di sinilah letak penting kehadiran cendekiawan muslim untuk menjadi penyejuk bangsa. Karena Indonesia dibangun atas fondasi semangat kebersamaan tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan," ujarnya.

Bamsoet juga menyampaikan komitmen DPR untuk selalu mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan, sebagaimana yang diamanahkan oleh UUD 1945. Tinggal political will dari pemerintah bagaimana mengalokasikan anggaran pendidikan yang mencapai Rp 492,5 triliun tersebut untuk pembangunan manusia Indonesia.

Baca Juga: Ketua DPR Klaim Antusiasme Warga dalam Pemilu 2019 Tinggi

"DPR RI senantiasa melakukan pendekatan dengan para duta besar maupun parlemen negara sahabat. Kerjasama pembangunan manusia melalui pertukaran pelajar dan beasiswa menjadi salah satu agenda penting bagi DPR dalam menjalankan diplomasi parlemen," katanya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI