DPR Desak Pemerintah Lebih Vokal Advokasi Serangan Israel di Gaza
![DPR Desak Pemerintah Lebih Vokal Advokasi Serangan Israel di Gaza](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/08/47354-dpr.jpg)
Serangan yang menimbulkan korban ini justru didukung penuh oleh sebuah negara besar.
Suara.com - Anggota Komisi I DPR, Sukamta mengutuk serangan yang dilakukan Israel terhadap warga negara Palestina di wilayah Gaza, hingga menyebabkan jatuhnya korban perempuan, anak-anak, dan ibu hamil. Bahkan serangan ini dilancarkan di tengah bulan suci Ramadan, dimana umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa.
Sukamta mendesak pemerintah Indonesia untuk lebih vokal mengadvokasi serangan yang dilakukan Israel itu.
“Ini adalah satu-satunya penjajahan yang masih berlangsung di muka Bumi. Di dunia manapun, hal ini tidak dibenarkan dan tidak boleh terjadi. ,” tandas Sukamta dalam interupsinya saat Rapat Paripurna DPR RI di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Sukamta menyampaikan, Indonesia sebagai negara yang secara konstitusionalnya menentang penjajahan, harus terus menyuarakan dan mengadvokasi supaya agresi tersebut segera dihentikan.
Baca Juga: DPR Minta Sinergi BUMN Dapat Tingkatkan Pembangunan Negara
“Kita bukan hanya minta kepada negara agresor untuk menghentikan serangan itu, tetapi negara besar yang menjadi suporternya harus juga diingatkan oleh pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Menurut politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, serangan yang menimbulkan korban ini justru didukung penuh oleh sebuah negara besar. Padahal kalau satu orang saja dari warga negara mereka menjadi korban, mereka langsung menurunkan tentara untuk membelanya.
“Sekarang yang yang menjadi korban adalah perempuan, anak-anak, dan ibu hamil, tetapi serangan itu didukung seratus persen oleh negara adidaya. Oleh karenanya, DPR perlu mendorong dan mendesak pemerintah untuk lebih vokal lagi dalam mengadvokasi,” tegas legislator dapil DI Yogyakarta itu.
Pada kesempatan tersebut, Sukamta juga menyampaikan rasa duka yang mendalam atas jatuhnya korban dari petugas penyelenggara pemilu yang jumlahnya cukup besar.
“Ini adalah korban yang sangat luar biasa. Mestinya sistem kita ke depan harus bisa mencegah jatuhnya korban dari petugas-petugas pemilu yang seharusnya tidak perlu terjadi,” tegasnya.
Baca Juga: Dharma Wanita Persatuan DPR Memperingati Hari Kartini