Harkitnas, Sekjen DPR Ajak Seluruh Pihak Merawat Kebhinekaan
Perbedaan adalah suatu kekayaan yang harus dijaga dengan baik.
Suara.com - Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar menilai, yang paling relevan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-111 adalah memaknai kebhinekaan Indonesia, seperti yang telah diamanatkan oleh Presiden I , Bung Karno. Menurutnya, yang paling utama adalah merawat kebhinekaan dengan gotong royong dan menghargai perbedaan.
“Bung Karno mengatakan, yang paling utama adalah merawat kebhinekaan ini dengan gotong royong dengan menghargai perbedaan-perbedaan,” kata Indra, usai memimpin Upacara Peringatan Harkitnas ke-111 dengan tema “Bangkit Untuk Bersatu”, di Halaman Gedung Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/2019).
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penyematan Satya Lencana Karya 30 tahun kepada 11 karyawan Setjen dan BK DPR.
Indra menambahkan, semangat Kebangkitan Nasional bagi karyawan di lingkungan Setjen dan BK DPR sudah cukup baik, sementara di dalam sambutan pidato Menkominfo yang dikutip Indra, dengan adanya bentangan rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dengan adanya perbedaan-perbedaan, Indra sepakat bahwa perbedaan adalah suatu kekayaan yang harus dijaga dengan baik.
Baca Juga: Ketua DPR Minta Pembentukan Badan Penerimaan Negara di Bawah Presiden
“Teman-teman di kesetjenan MPR, DPR, dan DPD, saya kira selama ini sudah melaksanakan itu dengan baik, dengan merawat perbedaan-perbedaan, baik perbedaan suku, agama, dan ras. Itu juga pernah dicita-citakan oleh Maha Patih Gajah Mada, bagaimana dia bersumpah untuk mempersatukan Nusantara. Maka jangan sampai, apa yang selama ini sudah dibangun oleh para pendiri bangsa terkoyak oleh hal-hal yang tidak mendukung semangat gotong royong,” ungkapnya.
Mengutip pidato Harkitnas dari Menkominfo, Indonesia berada dalam situasi pascapesta demokrasi yang menguras energi dan emosi, dimana hal itu juga dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
“Kita mengaspirasikan pilihan yang berbeda-beda dalam pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu, tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita,” imbuhnya.
Menurut Indra, terkait dengan telah diselenggarakannya pesta demokrasi beberapa waktu lalu, ia mengapresiasi perbedaan pilihan yang di sekitar ASN, karena perbedaan pilihan politik sangat wajar dan diperbolehkan oleh Undang-Undang (UU). Hal itu merupakan bagian dari keberagaman, sehingga perbedaan-perbedaan tersebut hendaknya dapat disikapi dengan bijak.
“Perbedaan-perbedaan itu hendaknya tidak menjadi suatu yang menyebabkan keretakan, biarlah itu perbedaan politik. Toh nanti kita semua akan laksanakan dengan baik, apapun hasil politik negara,” tutupnya.
Baca Juga: Kemendagri: DPRD Tak Bisa Tolak Cawagub DKI yang Diusulkan PKS dan Gerindra