DPR : Program Serasi Sebaiknya Diubah Jadi Sistem Perbaikan Irigasi Rawa

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
DPR : Program Serasi Sebaiknya Diubah Jadi Sistem Perbaikan Irigasi Rawa
Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Nasyit Umar. (Dok : DPR).

Dalam pelaksanaan Serasi, sebaiknya Ditjen PSP berkoordinasi dengan Balai Besar Pengairan Sumsel.

Suara.com - Anggota Komisi IV DPR, Muhammad Nasyit Umar mengimbau Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) untuk segera mengubah program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) menjadi Sistem Perbaikan Irigasi Rawa.

Nasyit menjelaskan, jika Ditjen PSP masih menggunakan istilah Serasi yang digunakan saat ini, maka hal itu akan menimbulkan kontroversi bahwa seakan-akan ada persoalan yang besar terhadap rawa.

Hal itu diungkapkannya usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV ke Kantor Gubernur Sumatera Selatan, yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel dan jajaran instansi terkait lainnya, di Palembang, Sumsel, Senin (29/7/2019).

Terlebih, sambung Nasyit, perubahan istilah tersebut juga dimaksudkan agar tidak menyinggung kementerian lainnya, yaitu Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga: Indeks Kebebasan Berkeyakinan Turun Akibat Pemilu, DPR: Mengkhawatirkan

“Selaku anggota Komisi IV DPR, saya mendorong Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian untuk merubah istilah Sersi menjadi Sistem Perbaikan Irigasi Rawa, sehingga dari Kementerian PUPR, dalam hal ini Ditjen SDA tidak tersinggung. Kalau Serasi dengan penggunaan kata selamatkan rawa , maka seakan-akan ada persoalan yang begitu besar dengan rawa. Padahal, sebenarnya kan tidak ada,” ujar Nasyit.

Selain itu, ia berharap, dalam pelaksanaan pembangunan Serasi tersebut hendaknya Ditjen PSP juga terus melakukan koordinasi dengan Balai Besar Pengairan Sumsel, mengingat pembangunan rawa sebenarnya sudah ada sejak 10 tahun yang lalu. Oleh karena itu, tutur Nasyit, pengaturan irigasi rawa sebenarnya sudah berjalan dengan bagus.

Ke depan, Nasyit mendorong Kementan untuk meningkatkan indeks pertanaman dari 100 menjadi 200 indeks pertanamannya.

“Saya berharap, Ditjen PSP Kementan, di dalam pelaksanaan pembangunan Serasi berkoordinasi dengan Balai Besar Pengairan Provinsi Sumatera Selatan, karena pembangunan rawa sudah ada sejak 10 tahun yang lalu. Dengan demikian, koordinasi yang baik kedua lembaga bisa meningkatkan hasil Program Serasi,  yang tadinya 100, indeks pertanaman bisa meningkat menjadi 200,” pesan legislator Fraksi Partai Demokrat ini.

Nasyit juga menyoroti bantuan peralatan dalam bentuk ekskavator yang dikucurkan oleh Kementan kepada kelompok tani. Ia mengingatkan, perlu kehati-hatian dalam melakukan penggalian di saluran irigasi dengan menggunakan alat ini.

Baca Juga: DPR : Potensi Pariwisata di Ogan Ilir Perlu Dikembangkan

Menurutnya, jika dipaksakan melakukan penggalian melebihi desain yang sudah ada, maka hal itu akan berpengaruh pada dasar saluran dan penampang saluran.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI