Rahmat Gobel : Pembangunan SDM harus Didahulukan

Fabiola Febrinastri
Rahmat Gobel : Pembangunan SDM harus Didahulukan
Anggota terpilih DPR RI masa bakti 2019 - 2024, Achmad Sahroni memberikan selamat atas penetapan Wakil Ketua DPR RI kepada Rachmad Gobel. (Dok : DPR)

Indonesia harus memiliki nilai tambah dengan terlebih dahulu membangun sumber daya manusia (SDM).

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI periode 2019 - 2024, Rachmad Gobel mengatakan, berdasarkan pengalamannya yang lama bergelut di dunia bisnis, bila ingin sukses dalam menghadapi era globalisasi atau perdagangan bebas seperti saat ini, Indonesia harus memiliki nilai tambah dengan terlebih dahulu membangun sumber daya manusia (SDM).

“Nah sebelum memiliki nilai tambah itu, kita harus membangun SDM itu sendiri. Ini kuncinya. Jangan sampai SDM yang kita maksudkan, tidak menguasai atau program-program yang dibutuhkan dunia sekarang ini,” kata Gobel, usai penetapan pimpinan DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Dalam rangka pembangunan SDM, politisi Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mendorong, agar ke depan, pendidikan di Indonesia tidak sekadar memberikan ijazah, tapi tetapi juga memberikan ketangkasan dan keahlian yang bisa langsung diimplementasikan di dunia kerja.

Gobel melihat ada potensi besar bila pembangunan SDM di Indonesia sukses diterapkan. Tidak hanya berlaku di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Baca Juga: DPR Dorong Efektivitas APBN Tahun 2020

Misalnya saat pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, dalam hal ini, pemerintah harus jeli melihat peluang yang ingin dicapai dari pengiriman TKI tersebut. Bila tidak, potensi yang seharusnya sangat bermanfaat akan sia-sia.

“Kalau kita hanya sekadar mengirim tenaga kerja, tanpa melihat goals yang ingin kita capai, ya akhirnya kita mengirim tenaga kerja seperti biasa saja. Tapi bagaimana mengirim tenaga kerja yang kita kirim, mereka (TKI) dapat value di sana, saat mereka pulang, value yang ia dapat bisa memberikan value lagi buat di Indonesia. Ini ada yang terputus menurut saya yang harus dibahas,” urainya


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI