Pemerintah Diimbau Fokus Landaikan Kurva Covid-19 Sebelum New Normal

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Pemerintah Diimbau Fokus Landaikan Kurva Covid-19 Sebelum New Normal
Anggota Komisi V DPR RI Irwan Fecho.(Dok : DPR).

Hal ini dilakukan sampai kemudian melewati puncak dan kurvanya terus melandai.

Suara.com - Anggota Komisi V DPR RI, Irwan Fecho menilai, jika pemerintah mau menetapkan situasi new normal, maka pemerintah sebaiknya tegas dan fokus menurunkan angka penularan Virus Corona (Covid-19) di Indonesia lebih dulu. Hal ini dilakukan sampai kemudian melewati puncak dan kurvanya terus melandai mendekati situasi normal, seperti saat sebelum pandemi.

Demikian dipaparkan Irwan, dalam siaran persnya baru-baru ini, menanggapi rencana new normal yang digulirkan Presiden Joko Widodo dan kementerian terkait. Hal ini juga dikatakannya sebagai respons atas langkah presiden dan jajarannya meninjau kesiapan protokol new normal di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta dan sebuah mall di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020).

“Jika pemerintah mau menetapkan situasi new normal, seharusnya rezim ini tegas dan fokus menurunkan angka penularan Covid-19 di Indonesia yang bertambah secara eksponensial setiap harinya, sampai kemudian melewati puncak dan kurvanya terus turun mendekati situasi normal sebelum pandemi. Itu baru tepat dikatakan new normal," ujar Irwan.

Lebih lanjut, politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut menilai, kebijakan pemerintah berupa rencana relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun new normal dilakukan di saat tidak tepat. Menurut Irwan, kebijakan itu hanya bisa diterapkan manakala kecenderungan semua kurva Covid-19 turun melandai seperti halnya negara-negara lainnya.

Baca Juga: DPR : Zona Merah Corona Ciptakan Zona Merah Ekonomi

“Sebaiknya pemerintah bersabar dan terus memperketat PSBB sampai kurva menurun, dan kemudian memberlakukan new normal. Atas semua kekeliruan ini, sebaiknya pemerintah legowo meminta maaf pada seluruh rakyat Indonesia,” tandas legislator daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Timur tersebut. 


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI