Keterlibatan Parlemen Muda AIPA untuk Bangun ASEAN

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Keterlibatan Parlemen Muda AIPA untuk Bangun ASEAN
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Puteri Anetta. (Dok : DPR).

DPR RI sangat akomodatif untuk memajukan keterlibatan pemuda di politik.

Suara.com - Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Puteri Anetta Komarudin menyampaikan dukungannya atas inisiasi pembentukan Young Parliamentarians of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) atau Parlemen Muda AIPA sebagai platform representasi dan keterlibatan aktif pemuda parlemen untuk membangun masyarakat di kawasan Asia Tenggara.

Hal itu diungkapkan Puteri sebagai delegasi DPR RI saat mengikuti Sidang Umum ke-41 AIPA yang berlangsung pada Selasa-Kamis, 8–10 September 2020. Sidang yang disiarkan dari Vietnam ini dihadiri secara virtual oleh lebih dari 200 anggota parlemen dari sepuluh negara anggota ASEAN.

Ia memastikan DPR RI sangat akomodatif untuk memajukan keterlibatan pemuda di politik.

“Sejak 2008, DPR RI telah meluncurkan Program Parlemen Remaja yang bertujuan untuk memberikan pendidikan politik kepada generasi muda. Pada periode ini pun para anggota DPR RI yang berusia 21– 40 tahun dari delapan partai politik telah sepakat untuk bersama-sama membentuk Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI) yang jumlahnya mencapai 16,52 persen dari total 575 anggota,” ungkap Puteri dalam pertemuan pertama Parlemen Muda AIPA, pada keterangan tertulis yang diterima Parlementaria, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga: Rapat di DPR Maksimal Dihadiri 20 Persen Peserta Selama PSBB Total di DKI

Lebih lanjut, untuk mendukung pembentukan forum Parlemen Muda AIPA, Puteri mendorong AIPA untuk membentuk kelompok kerja yang bertugas untuk menyiapkan pembentukan kelembagaan forum dan menyelenggarakan studi kelayakan terkait hal tersebut.

Menurutnya, agar pemuda parlemen dapat menciptakan resolusi yang lebih berdaya guna, maka keberadaannya perlu segera dilembagakan dan disahkan.

“Keberadaan parlemen muda merepresentasikan hampir 220 juta pemuda ASEAN, maka kami berkewajiban untuk menyuarakan aspirasi serta berkontribusi aktif untuk membangun masyarakat ASEAN. Karenanya, ke depan, forum ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi dan stimulasi aksi para parlemen muda di AIPA, khususnya dalam kondisi krisis akibat pandemi seperti saat ini,” ujar Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini.

Delegasi Indonesia berhasil memasukkan klausul pembentukan ASEAN Youth Development Index sebagai bagian dari resolusi keterlibatan parlemen muda AIPA dalam membangun masyarakat ASEAN, yang diadopsi pada akhir Sidang Umum, 10 September 2020.

“ASEAN Youth Development Index adalah instrumen penting yang mengukur perkembangan pembangunan pemuda di ASEAN. Dengan disetujuinya indeks ini, maka negara anggota ASEAN kini dapat menunjukkan komitmennya untuk melibatkan pemuda dalam pembangunan, baik domestik maupun regional,” papar Puteri.

Baca Juga: Komnas HAM Minta KPU, Pemerintah, DPR Tunda Tahapan Pilkada Serentak 2020

Selain mengenai parlemen muda, Sidang Umum AIPA juga membahas mengenai peran ASEAN di level regional dalam penanganan COVID-19 beserta dampaknya terhadap seluruh sektor. Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani sebagai Pimpinan Delegasi DPR RI menyerukan pentingnya gotong royong antar-parlemen di Asia Tenggara dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19.

Parlemen harus mendorong pemerintah negara anggota ASEAN untuk menetapkan kebijakan yang dapat menahan penyebaran pandemi, mengurangi dampak ekonomi, dan menjamin kesejahteraan sosial.

“Kita harus memaksimalkan peran sebagai parlemen dengan melaksanakan fungsi legislasi yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 dan dampak sosial-ekonominya, seperti pembentukan peraturan terkait stimulus fiskal maupun penguatan program perlindungan sosial yang disesuaikan dengan kondisi wilayah dan masyarakat masing-masing negara anggota,” tutur Puan.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI