Sambil Menangis, Pegiat Literasi Ini Mengadu ke DPR terkait Pendidikan di Sultra

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Sambil Menangis, Pegiat Literasi Ini Mengadu ke DPR terkait Pendidikan di Sultra
Pegiat Literasi saat mengadu ke DPR terkait buruknya kualitas pendidikan di Sultra akibat kebijakan PJJ. (Dok: DPR)

PJJ membuat kualitas pendidikan Indonesia buruk.

Suara.com - Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) melakukan dialog dan silaturahim dengan tokoh dan elemen masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) secara virtual, pada Kamis, (19/8/2021). Acara ini dibalut tema Road Show Politik Kesejahteraan ‘Gus Muhaimin Mendengar’.

Dalam kesempatan ini, Gus Muhaimin, sapaan akrabnya, lebih banyak mendengar aspirasi dari masyarakat Sultra mulai dari praktisi kesehatan, pendidikan, pelaku UMKM, pegiat literasi desa, kepala desa serta tokoh masyarakat lainnya.

Seperti disampaikan oleh praktisi Kesehatan yang diwakil oleh anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra, dr Wayong. Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat semua pihak turut terdampak tak terkecuali para tanaga Kesehatan.

“Covid-19 di Sultra meningkat. Kami dari Aliansi Profesi dan Faskes meminta pada Presiden untuk membuat platform penanganan Covid-19 terpusat. Menyusun kebijakan penanganan pandemi sesuai standar global. Mempercepat capaian target vaksinasi, dan meningkatkan 3T," katanya.

Baca Juga: Status PPKM Turun ke Level 3, Pemkot Semarang Persiapkan Pembelajaran Tatap Muka

“Pemerintah harus meningkatkan kapasitas laboratorium di daerah khususnya Sultra,” katanya.

Seraya menambahkan, Hera, pegiat UMKM Sultra yang mengatakan bahwa pihaknya turut terdampak Covid-19. Usahanya mandeg, sementara ia mempunyai cicilan ke bank.

“Bantuan yang sering dijanjikan banyak yang tidak dapat. Padahal UMKM rata-rata mempunyai hutang (ke Bank). Saya kira ke depan UMKM benar-benar diperhatikan hingga ke daerah. Karena, tidak semua bantuan UMKM yang menerima," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu kepala desa di Sultra, Lukman Tumareno menyampaikan susahnya pupuk yang bisa diakses di desanya, “Desa kami salah satu penyedia sayur mayur di Sultra, namun akses pupuk sangat susah,” .

Namun, katanya, beruntung pemerintah menyalurkan dana desa, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, Program Padat Karya Tunai.

Baca Juga: Suasana Pembelajaran Tatap Muka di Wilayah PPKM Level 3

“Meskipun masih kecil tapi dapat membantu terutama di masa Pandemi ini,” tambahnya.

Terakhir yang cukup menyita perhatian, aspirasi dari pegiat literasi desa, Ana. Ia menyampaikan problem Pendidikan di desa-desa. Sambil tersedak menahan tangis, ia menjelaskan bahwa Pendidikan di desanya sangat minim dan mengkhawatirkan, terlebih mengenai kebijakan kegiatan belajar mengajar via daring.

"Pendidikan di Sulawesi tenggara belum diperhatikan. Saya harap bapak (Gus Muhaimin) jadi ujung tombak untuk Sultra dan Sulawesi, bukan hanya Jawa," pesannya.

Mendengar aspirasi dari perwakilan masyarakat Sultra tersebut, Gus Muhaimin mengaku siap memperjuangkan ke pihak terkait baik eksekutif maupun legislatif.

“Saya siap mempejuangkan dan memberikan solusi terkait problem Kesehatan, Pendidikan, UMKM hingga persoalan di desa-desa. Terima kasih, atas aspirasi yang telah disampaikan,” katanya.

Terakhir, Ketua Tim Pengawas Penanganan Bencana Covid-19 DPR RI itu mengingatkan kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol Kesehatan (Prokes) dan mengikuti vaksinasi Covid-19.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI