Rachmat Gobel Ajak Bangun Ekosistem untuk Petani Milenial

Fabiola Febrinastri
Rachmat Gobel Ajak Bangun Ekosistem untuk Petani Milenial
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel. (Dok: DPR)

Gobel mengajak kaum milenial untuk terjun menjadi petani.

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel mengingatkan para pemangku kebijakan untuk membangun ekosistem pertanian agar para milenial tertarik untuk menjadi petani milenial.

“Harus ada solusi terintegrasi. Tak bisa sepotong-sepotong. Jadi harus membangun ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, dari soal modal dan inovasi teknologi hingga soal diversifikasi produk hilir pertanian,” katanya, Selasa (31/8/2021).

Hal itu ia sampaikan dalam webinar bertema “Jadi Petani Milenial, Kenapa Tidak?". Webinar tersebut menghadirkan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, Wadirut Bank BNI Adi Sulistyowati, dan Guru Besar IPB Prof Dr Ir Hermanto Siregar, MEc. Webinar ini dilatari oleh terus berkurangnya jumlah petani berusia muda dan menuanya usia petani. Gobel mengajak kaum milenial untuk terjun menjadi petani.

“Tapi ajak mereka dengan perspektif masa depan sambil menjadikan dunia pertanian menarik untuk ditekuni sebagai profesi yang atraktif,” kata Gobel.

Baca Juga: DPR Targetkan 246 RUU di Prolegnas Menengah 2020-2024

Gobel mengatakan, pertanian merupakan fondasi ekonomi nasional, sehingga pertanian merupakan masalah strategis yang harus dijaga. Selain menyerap banyak tenaga kerja, katanya, pertanian dan para petani merupakan penjaga harkat dan martabat bangsa.

“Bahkan di tengah pandemi ini, petani tetap memberi makan kita sebagai bangsa sehingga tidak mengemis ke bangsa lain,” katanya.

Akibat perubahan iklim dan terus bertambahnya penduduk dunia, kata Gobel, masa depan dunia bisa terancam oleh krisis pangan.

“Indonesia yang memiliki lahan yang luas dan subur harus menjadi lumbung pangan dunia,” katanya. Pemikiran strategis seperti itu, katanya, penting untuk dipahami milenial.

Namun demikian, Gobel mengatakan bahwa berdasarkan kunjungannya ke berbagai daerah di Indonesia, ia mendapati petani muda sangat bersemangat bertani. Hanya ia mengingatkan bahwa petani dihimpit masalah yang rutin mereka hadapi.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR: 10 Legislator Gugur Saat Pandemi Pejuang Konstitusi

“Saat tanam sulit dapat pupuk dan bibit, saat panen harga jatuh,” katanya. Hal-hal ini membuat petani harus menghadapi hal-hal di luar masalah bercocok tanam. “Semua itu di luar kendali petani,” katanya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI