Suryadi Jaya Purnama Ingatkan Pemerintah Biaya IKN Berpotensi Melonjak

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Suryadi Jaya Purnama Ingatkan Pemerintah Biaya IKN Berpotensi Melonjak
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. (Dok: DPR)

Contohnya adalah kereta cepat yang anggarannya naik dua kali lipat dari Rp30 triliun menjadi Rp60 triliun.

Suara.com - Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengingatkan pemerintah bahwa angka yang diperkirakan dalam rangka membangun Ibu Kota Negara (IKN) yang baru berpotensi untuk melonjak berkali-kali lipat dari prediksi awal. Terlebih, Suryadi berpandangan saat ini kondisi perekonomian Indonesia belum stabil akibat dampak pandemi Covid-19 sehingga RUU IKN dinilai Suryadi bukan sebagai agenda mendesak.

“Kami sudah melakukan kajian serta pendalaman terkait isu tersebut dan belum melihat adanya prioritas dan kepentingan untuk memindahkan ibu kota, ditambah dengan biaya anggaran yang tidak sedikit. Dalam kondisi saat ini, pemulihan sektor ekonomi dan kesehatan seharusnya menjadi agenda prioritas dan bukan yang lain,” ujar Suryadi dalam siaran pers yang diterima pada, Rabu, (13/10/2021).

Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPR RI ini menyoroti angka Rp490 triliun barulah hitungan kebutuhan pemerintah. Namun, sambung Suryadi, dalam realisasinya bisa menjadi 2 kali lipat hingga 3 kali lipat. Suryadi mencontohkan, dalam proyek kereta cepat Bandung-Jakarta yang pada perhitungan awalnya hanya Rp60 triliun, akan tetapi kini realisasinya mencapai lebih dari Rp100 triliun.

Suryadi mengatakan bahwa naskah akademik tersebut tentang alasan untuk memindahkan Ibu Kota seharusnya dapat dipelajari terlebih dahulu oleh publik. Mengingat di sisi lain, pemerataan pembangunan menjadi salah satu alasan untuk memindahkan Ibu Kota dalam pembahasan internal pemerintah.

Baca Juga: Anggota DPR Kembali Gelar Vaksinasi Covid-19 di Kaltim

"Semua masyarakat Indonesia tentu ingin mengetahui apa permasalahan di Jakarta?" tandas legislator dapil Nusa Tenggara Barat II tersebut.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan IKN baru di Kalimantan Timur tidak sekadar menjadi kantor pemerintahan saja melainkan juga akan menjadi motor dan katalis kemajuan Indonesia ke depan. Pratikno mengatakan, ide besar IKN baru bukan hanya memindahkan ibu kota melainkan juga membangun sentra inovasi berkelanjutan dan menjadi sumber inspirasi, sekaligus motor kemajuan Indonesia ke depan.

"Jangan dibayangkan ini akan semata-mata menjadi kantor pemerintahan saja, tetapi sebuah kota baru, kota masa depan, kota yang bisa menjadi magnet bagi para talenta hebat dan sekaligus menjadi engine, menjadi motor, menjadi katalis kemajuan Indonesia," ujar Pratikno seusai menyerahkan Surat Presiden terkait RUU IKN kepada Pimpinan DPR RI baru-baru ini.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI