Muhaimin Iskandar: Kita Bersyukur Indonesia Presidensi G20
G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis.
Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar merasa bersyukur Indonesia meneruskan keketuaan atau Presidensi G20 dari Italia untuk menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang direncanakan diselenggarakan di Bali pada Oktober 2022 mendatang. Menurutnya, Presidensi G20 menjadi bukti pengakuan dan kepercayaan internasional kepada Indonesia untuk menjadi lokomotif solusi dunia.
“Hari ini kita juga bersyukur Pak Jokowi menjadi Presidensi G20, artinya Indonesia menjadi harapan dunia yang akan menjadi lokomotif solusi bagi dunia,” ujar Gus Muhaimin dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ke-22 di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Senin (1/11/2021).
Menurut Gus Muhaimin, kepercayaan dunia kepada Indonesia tersebut membangkitkan optimisme yang dibangun untuk bangkit di tengah transisi kepemimpinan. Karena itu, pria yang kerap disapa Gus Muhaimin ini berharap momentum Presidensi G20 ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia. Setidaknya, terdapat empat prinsip universal yang dapat diperjuangkan dalam agenda KTT G20 nanti.
Pertama, prinsip adil dan sederajat tanpa memandang suku dan agama. Kedua, prinsip menerima dan menghormati negara bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi terhadap bangsa lain. Ketiga, prinsip menerima dan menghormati hukum negara sebagai tatanan yang mengikat.
Baca Juga: Bikin Pelayanan Publik Buruk, DPR Wanti-wanti: Jangan Loloskan Peserta CPNS Curang!
Keempat, Indonesia juga perlu mendorong ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, gotong-royong, dan keadilan sosial.
“Keempat prinsip ini saya yakini bisa menjadi pintu stabilitas dunia, dan juru kuncinya adalah Indonesia melalui Forum G20 nanti,” tambah Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini.
KTT G20 terdiri atas AS, Argentina, Brasil, Australia, Kanada, Meksiko, Turki, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, China, Jerman, Inggris, India, Arab Saudi, Afrika Selatan, Italia, Indonesia, Prancis, Rusia, ditambah Uni Eropa. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G20.
G20 menjadi representasi perekonomian dunia dan memiliki posisi strategis. Negara-negara yang tergabung di G20 menguasai 85 persen PDB dunia, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan dunia, dan 66 persen populasi dunia.
Baca Juga: DPR RI Respon Dugaan Kekerasan di Lapas Narkotika Sleman: Ini Kejahatan HAM