Jelang MotoGP 2022, Fasilitas Sirkuit Mandalika Perlu Terus Ditingkatkan

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Jelang MotoGP 2022, Fasilitas Sirkuit Mandalika Perlu Terus Ditingkatkan
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf saat memimpin Tim Kunspek Komisi X DPR RI meninjau Sirkuit Mandalika, di Lombok Tengah, NTB, Senin (22/11/2021). (Dok: DPR)

Harus ada event ataupun daya tarik lainnya di sekitar sirkuit yang sifatnya middle to low.

Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf menilai, kualitas trek dan fasilitas infrastruktur Pertamina Mandalika International Street Circuit, di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah sangat layak menjadi tuan rumah gelaran internasional.

Diharapkan ke depannya Sirkuit Mandalika tetap dirawat dengan baik oleh pengelolanya, sehingga siap menyelenggarakan event besar sekelas MotoGP pada 20 Maret 2022 mendatang. Namun untuk menjamu pembalap MotoGP, fasilitas maupun sarana lainnya bisa ditingkatkan.

Dede mengungkapkan hal tersebut usai memimpin Tim Kunspek Komisi X DPR RI meninjau Sirkuit Mandalika, di Lombok Tengah, NTB, Senin (22/11/2021). Turut mendampingi, Wakil Bupati Lombok Tengah Muhammad Nursiyah, Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Arie Prasetyo, Direktur Teknik dan SDM ITDC Taufik Hidayat, Deputi Bidang Produk dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani, dan Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Idra Ni Tua.

“Contohnya (fasilitas yang bisa ditingkatkan), jumlah tribun penonton saat ini baru ada enam, yang hanya bisa menampung kapasitas sekitar 20 ribu orang. Diharapkan untuk event besar selanjutnya (tribun penonton) bisa bertambah lebih banyak lagi. Pasalnya untuk event sebesar (MotoGP) itu, kemungkinan besar jumlah penonton diprediksi sekitar dua ratusan ribu orang. Untuk itu pihak pengelola dan panitia penyelenggara bisa berkoordinasi untuk peningkatan fasilitas,” ungkap politisi Partai Demokrat itu.

Baca Juga: Arteria Minta CCTV Bandara Soetta Diputar, Buktikan Wanita Ngaku Keluarga Jenderal

Di sisi lain, Dede menambahkan, bahwasanya harus dipahami event-event yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, baik itu World Superbike (WSBK) hingga MotoGP merupakan daya tarik bagi masyarakat menengah ke atas, sehingga tiket nonton yang dijual bisa terbilang cukup mahal. Maka dari itu, Dede menginginkan ke depan, harus ada event ataupun daya tarik lainnya di sekitar sirkuit yang sifatnya middle to low.

“Contohnya, saya menawarkan ada pembangunan seperti destinasi wahana Dunia Fantasi yang menggunakan tematiknya adalah Mandalika, mengusung tema bike world (dunia motor). Tinggal ciptakan saja, contoh roller coaster bisa dibuat modelnya seperti motor Ducati, atau lainnya. Kemudian pantai yang begitu indah bisa jadi water sport tourism, serta bisa menciptakan museum motor,” ungkap legislator dapil Jawa Barat II itu.

Dengan hadirnya beberapa destinasi wisata itu, kata Dede, bisa menciptakan masyarakat yang tidak bisa menyaksikan event karena faktor mahalnya harga tiket nonton, atau penyelenggaraan event yang tidak setiap tahun, namun bila ada destinasi wisata lain bisa ikut merasakan kawasan Mandalika dan bisa setiap hari dikunjungi.

“Dan itu yang harus dipikirkan pemerintah daerah ke depan untuk membuat poin-poin menarik selain Mandalika, untuk memulihkan roda perekonomian NTB,” pesan Dede.

Mandalika sebagai destinasi super prioritas yang dikembangkan dan dikelola ITDC, dengan  luas 1.175 hektar, terletak di selatan Pulau Lombok dengan lebih dari 16 km pantai pasir putih yang berkilau.

Baca Juga: Michael van der Mark, Pebalap WSBK Berdarah Indonesia, Mandalika Seperti Rumahnya

“Saat ini Mandalika memiliki international street circuit yang sudah diresmikan langsung Presiden. Diharapkan dengan hadirnya sirkuit harus dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM dalam segi pariwisata. Masyarakat sekitar bisa dapat berpartisipasi secara maksimal dalam berbagai event yang diselenggarakan di Mandalika,” kata Dede. 


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI