Puan Maharani Apresiasi Kerja Kementerian PUPR Revitalisasi Pasar Legi Solo

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Puan Maharani Apresiasi Kerja Kementerian PUPR Revitalisasi Pasar Legi Solo
Ketua DPR, Puan Mahrani saat mengunjungi Pasar Legi Solo. (Dok: DPR)

Pasca revitalisasi, Pasar Legi bisa menampung 321 pedagang kios.

Suara.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani mengapresiasi kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah merampungkan revitalisasi Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah. Puan menjelaskan revitalisasi pasar yang pernah terbakar hebat pada 2018 ini, awalnya diharapkan selesai pada tahun 2021. Namun, karena pandemi Covid-19 yang membutuhkan refocusing anggaran, akhirnya baru dapat diresmikan pada awal Januari 2022 saat ini.

“Saya beberapa waktu lalu pernah datang ke sini dengan Wali Kota Solo, dan Menteri PUPR untuk lihat renovasi Pasar Legi yang baru saja dibangun dan belum selesai. Lalu, saya tanya kapan bisa diselesaikan? Akhirnya komitmen itu dijalankan KemenPUPR, yang tadinya mau diresmikan pada 2021 tapi ditunda karena Covid-19 dan akhirnya baru bisa diresmikan pada hari ini,” ujar Puan saat sambutan peresmian revitalisasi Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Kamis (20/1/2022).

Puan berharap, pasca revitalisasi, pasar yang terdiri dari tiga lantai ini nantinya bukan hanya bermanfaat untuk masyarakat Solo semata, tapi juga bagi masyarakat di Solo Raya (Surakarta). Sebab, dengan hadirnya pasar, dapat terlihat indikator pergerakan ekonomi di masyarakat bawah. Juga dapat terlihat indikator sosial keamanan saat pedagang satu sama lain saling berjualan serta interaksinya dengan pembeli. 

“Di pasar, kita juga bisa evaluasi bagaimana harga barang, apakah kebutuhan sandang, pangan, papanp sudah dapat terpenuhi di masyarakat, apakah ketersediaannya ada atau tifak. Karena itu, pasar tradisional perlu dipertahankan karena barang-barang yang dijual berasal langsung dari hasil rumah petani, kebun dan ladang dari petani, masyarakat kecil,” ujar perempuan pertama Ketua DPR RI ini.

Baca Juga: ART di Kota Cimahi Terinfeksi Omicron, Dugaan Awal Transmisi Lokal

Selain itu, saat peninjauan, Puan sempat mendapat keluhan bahwa saat terjadi hujan deras, tampias untuk menampung air hujan tidak cukup baik sehingga mengalirkan air hujan tersebut ke bawah pasar dan menggenangi kios-kios yang berada di lantai dasar.

“Karena konsep pasar ini adalah Green Building, jadi dicari harus bagaimana caranya agar kalau hujan tidak genangi bagian bawah. Hal-hal seperti itu harus dibenahi dan dalam pengawasan DPR,  saya minta Menteri PUPR selesaikann hal-hal mana saja yang harus diperbaiki agar bisa segera dilakukan,” tegas Puan.

Terakhir, Puan Maharani berpesan kepada Wali Kota Solo agar pelan-pelan mengedukasi kepada para penjual di Pasar Legi untuk tetap menjaga higienitas, khususnya makanan-makanan basah yang dijual. Puan berharap para penjual dapat menggunakan sarung tangan plastik dalam melayani pembeli, terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

“Tapi, kita memahami, karena ini pasar tradisional yang pedagangnya puluhan tahun berjualan, mala cara berdagangnya seperti itu. Tapi karena ini masih pandemi hal seperti itu (menjaga higienitas) harus diperhatikan,” pesan mantan Menko PMK ini.

Di kesempatan yang sama, Menteri PUPR, Basoeki Hadimuljono menjelaskan, program revitalisasi pasar tradisional merupakan program priotas presiden yang tertuang dalam Perpres Nomor 43 Tahun 2019.

Baca Juga: Pakar Hukum: Pemerintah dan DPR Bikin UU Seperti Kejar Tayang, Suara Rakyat Diabaikan

“Peresmian ini adalah pasar yang ke-15 yang diresmikan oleh Ketua DPR RI dari seluruh pasar di Indonesia, dari Trenggalek, Ngawi, Klaten, di Jogja juga ada,” tambah Basoeki.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pun menjelaskan pasca revitalisasi, Pasar Legi  bisa menampung 321 pedagang kios, 2.218 pedagang los dan 750 pedagang plataran. Saat ini Pasar Legi juga telah menerapkan konsep green building dan mendapatkan sertifikat Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tingkat Pratama. Selain itu, bangunan Pasar Legi telah memenuhi standar bangunan ramah difabel.

“Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen untuk merawat dan mengelola Pasar Legi agar menjadi pasar induk yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan tidak kumuh tapi juga menjadi pendorong percepatan pemulihan ekonomi dampak pandemi,” jelas Gibran.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI