Pemberlakuan PPKM, Anggota Komisi IX: Imbangi dengan Peningkatan Testing, Tracing dan Kebijakan Hulu ke Hilir

Fabiola Febrinastri
Pemberlakuan PPKM, Anggota Komisi IX: Imbangi dengan Peningkatan Testing, Tracing dan Kebijakan Hulu ke Hilir
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher. (Dok: DPR)

Netty pun meminta pemerintah agar mengevaluasi kebijakan PTM 100 persen.

Suara.com - Pemerintah pusat dan daerah mengeluarkan sejumlah aturan PPKM level 3 di beberapa wilayah Jawa Bali.

"Penetapan sejumlah aturan terkait status PPKM harus diimbangi dengan peningkatan angka testing dan tracing sebagai indikator penting aglomerasi level PPKM," ujar anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher dalam rilis tertulis pada Rabu, 09/02/22.

Netty meminta pemerintah agar melakukan testing dan tracing secara masif sehingga jumlah temuan kasus di lapangan dan angka positivity rate mendekati riil.

"Jika testing dan tracing rendah, tentu saja angka kasus juga rendah. Padahal dengan peningkatan level PPKM, masyarakat diminta waspada dan menahan diri. Bagaimana mungkin terbangun ‘awareness’ yang tinggi di tengah masyarakat jika disebutkan angka kasus rendah," tambahnya.

Baca Juga: Resmikan Monumen Soekarno, Puan: Pembangunan di Jawa Harus Bisa Dirasakan Anak-anak Morotai

Per 8 Februari dilaporkan kasus harian positif, sebanyak 37.492, dengan kasus tertinggi di DKI Jakarta. Total pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia sejak awal kemunculan berjumlah 4.580.093 kasus.

Legislator PKS ini juga meminta pemerintah agar memperhatikan pendapat para epidemiolog dalam membuat aturan pembatasan.

"Peningkatan level PPKM pasti berdampak secara psikologis pada masyarakat yang baru sedikit bernafas lega pasca traumatis gelombang kedua dengan varian Delta," lanjutnya.

"Pemerintah harus melakukan sosialisasi dan edukasi komprehensif pada masyarakat tentang Omicron dan PPKM agar mereka tidak salah kaprah, bahkan menggampangkan yang dapat berakibat fatal," tambahnya.

Selain itu, penetapan status level 3 ini, papar Netty, harus dibarengi dengan kebijakan dan strategi standar ‘risk based approach’ (pendekatan berbasis risiko), sehingga rencana aksi harus dilakukan dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Klaim Sudah Kirim WA ke Kapolri, DPR Minta Seluruh Warga Wadas yang Ditahan Polisi Segera Dibebaskan

"Pengawasan, pengetatan, dan penutupan jalur masuk penerbangan dan perbatasan harus diketatkan lagi, terutama dari wilayah epicentrum kasus, baik luar maupun dalam negeri. Sektor padat mobilitas manusia harus dikurangi," lanjutnya.

Netty pun meminta pemerintah agar mengevaluasi kebijakan PTM 100 persen, karena pertaruhannya adalah keselamatan peserta didik, warga sekolah, serta keluarga dan masyarakat.

Selanjutnya Netty mengatakan bahwa langkah-langkah di atas harus menjadi poin perhatian pemerintah. 

"Pegangan bagi pemerintah saat menarik rem maupun menginjak gas dalam penetapan status PPKM adalah kebijakan yang komprehensif dan saintifik, konsistensi pemerintah serta kesadaran prokes masyarakat," tutup Netty.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI