Resmikan Monumen Soekarno, Puan: Pembangunan di Jawa Harus Bisa Dirasakan Anak-anak Morotai
Oleh karena itu, DPR RI siap membantu pembangunan Morotai.
Suara.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani meresmikan Monumen Soekarno di Kabupaten Morotai, Maluku Utara. Dalam peresmian tersebut, ia mengenang kehadiran sang kakek di era pemerintahan Presiden RI pertama itu.
“Di tahun 1957, Presiden Soekarno pernah datang ke Morotai untuk bertemu dengan rakyat di Morotai sekaligus meresmikan SMP Negeri Morotai,” kenang Puan saat menyampaikan sambutan dalam Peresmian Monumen Soekarno di Morotai, Maluku Utara, Selasa (8/2/2022).
Cucu Bung Karno ini merasa bangga bisa melakukan napak tilas sejarah kakeknya. Puan berharap, Monumen Bung Karno bisa menjadi pengingat makna kehadiran sang proklamator kemerdekaan Indonesia di Pulau Morotai.
“Sekarang, 65 tahun kemudian, saya sebagai cucu Bung Karno datang ke Morotai untuk bertemu dengan rakyat di Morotai sekaligus meresmikan Monumen Soekarno di sini,” ucapnya.
Baca Juga: Masuk ke Paripurna Hari Ini, Mardani PKS: Merevisi UU PPP Tindakan Salah Kaprah
Puan lalu mengulas arti kehadiran Soekarno ke salah satu pulau paling Utara di Indonesia tersebut. Salah satunya adalah penegasan Morotai sudah menjadi bagian dari Ibu Pertiwi sejak Indonesia merdeka.
“Dengan Bung Karno datang ke Morotai maka itu menegaskan komitmen kebangsaan bahwa Indonesia itu satu kesatuan. Bahwa Indonesia itu bukan hanya Jawa, bukan hanya Sumatera. Bahwa sejak awal kemerdekaan itu Morotai sudah bagian dari Indonesia,” tegas Puan.
Menurutnya, komitmen kebangaaan itu yang perlu dijaga bersama. Untuk itu, Puan berharap pembangunan di Morotai akan terus berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Komitmen kebangsaan itu yang perlu kita jaga terus bersama-sama, yaitu kemajuan Indonesia harus turut dirasakan masyarakat di Morotai. Manfaat pembangunan yang didapat oleh anak-anak di Jawa, harus bisa dirasakan oleh anak-anak di Morotai,” tambahnya.
Puan menegaskan, anak-anak di Morotai harus mendapat kesempatan pendidikan dan gizi yang baik, sama halnya seperti yang dirasakan dengan anak-anak di Jawa.
“Karena itu bersamaan dengan acara ini dilaksanakan juga penyerahan Program Indonesia Pintar, vaksinasi untuk anak-anak, bantuan untuk UMKM, bibit, dan PAUD,” jelas Puan.
Mantan Menko PMK tersebut lalu menitipkan pesan kepada masyarakat Morotai. Puan meminta agar Monumen Soekarno di Morotai selalu dijaga bersama-sama.
“Dijaga kebersihan monumennya dan diceritakan terus ke generasi muda tentang bagaimana dulu di tahun 1957 Presiden Soekarno datang ke Morotai untuk menegaskan kesatuan bangsa Indonesia,” tutur Puan.
Terakhir, Puan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bergotong royong mewujudkan pembangunan Monumen Soekarno di Morotai. Termasuk tentu saja, berbagai elemen masyarakat.
“Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim saya resmikan Monumen Soekarno di Morotai,” kata Puan sambil menekan ombol sirine sebagai tanda Pembukaan Selubung Patung Bung Karno.
Dalam peresmian ini, Puan juga menandatangani prasasti Monumen Soekarno dan juga menyapa sejumlah pelaku sejarah penjemput Bung Karno ketika datang di Morotai tahun 1957. Lima orang pelaku sejarah yang hadir dalam acara peresmian Monumen Soekarno adalah Rosalina Sasue (pemegang baki saat pengguntungan pita peresmian SMPN 1 Morotai), Harniaty Mulyono (pelaku pengalungan bunga), Muhajir Kololi (salah satu peserta barisan paduan suara), Sarifudin Lanoni dan Icong (ikut menjemput Bung Karno di pelabuhan).
“Saya sudah muter-muter Indonesia dari SMP, baru skrg sampai morotai. Pasti ada sejarah yang memanggil. Tidak mungkin 3 generasi ini datang ke Morotai. Artinya Morotai itu penting bagi Indonesia,” kata Puan.
Dia lalu membanggakan Bung Karno yang selalu mementingkan pendidikan anak bangsa. Salah satunya, kata Puan terbukti dengan meresmikan SMPN 1 Morotai yang berada di salah satu pulau terdepan Indonesia.
“Waktu itu kok Bung Karno resmikan SMP, ternyata beliau melihat pendidikan itu penting, sendi utama bangsa. Ini tugas kami di DPR untuk mencermati pendidikan di Morotai dan daerah-daerah terpencil lagi,” jelas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Lebih lanjut, Puan menegaskan, DPR RI siap membantu pembangunan Morotai melalui fungsi dan kewenangannya. Ia ingin agar keindahan Morotai semakin dikenal lagi.
“Saya lihat indahnya laut Morotai terkenal ke seluruh dunia. Kita harus bangun Morotai agar jangan kalah seperti Raja Ampat. Ini momentum kita bangun pariwisata. Agar setelah Covid, wisatawan bisa hadir,” ucap Puan.
Usai meresmikan Monumen Soekarno, Puan menyempatkan untun berjalan menyapa masyarakat Morotai yang datang ke lokasi. Kepada anak-anak, ia membagikan buku dan alat tulis. Monumen Soekarno tersebut berada di kawasan pusat pendidikan dan olahraga, Morotai Study and Sport Center yang merupakan kolaborasi Kementerian PUPR dan Pemkab Pulau Morotai. Lokasinya berada di depan SDN Unggulan 1 Pulau Morotai.
Dalam peresmian, Puan didampingi Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti, Anggota Komisi I DPR RI Irine Yusiana Roba Putri dan Bupati Pulau Morotai Benny Laos.