Ketua DPR Bangga Dua Jenderal Perempuan Hadiri Rapim TNI-Polri
Marsda Reki mengatakan kehadirannya di Rapim kali ini tidak lepas dari jasa Puan yang terus memperjuangkan kesetaraan perempuan.
Suara.com - Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani merasa bangga dengan kehadiran dua jenderal perempuan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri. Puan mengungkapkan, kedua jenderal perempuan tersebut yakni Marsda TNI Reki Irene Lumme yang menjabat Oditur Jenderal (Orjen) TNI dan Laksda Wiwin Dwi Handayani yang menjabat Kepala Pusat Psikologi TNI.
“Dari tadi saya lihat dari sekian banyak laki-laki di sini kok tidak ada yang perempuan, oh ternyata ada dua jenderal perempuan yang duduk di ujung sana. Saya bangga ada dua jenderal bintang dua perempuan di sini,” ujar Puan yang disambut tepuk tangan saat pembekalan Rapim TNI-Polri yang dihadiri ratusan pimpinan komando utama dari dua instansi tersebut di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut menegaskan, ke depannya diharapkan lebih banyak lagi perempuan yang diberi kepercayaan untuk memegang komando utama di TNI-Polri. “Meski saat ini baru dua perempuan, ya lumayanlah,” tandas Puan yang lantas disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin yang mayoritas laki-laki.
Sementara itu, Marsda Reki mengatakan kehadirannya di Rapim kali ini tidak lepas dari jasa Puan yang terus memperjuangkan kesetaraan perempuan. “Saya berada disini berkat Bu Puan. Beliau pernah menyarankan agar ada perempuan bintang dua,” kata Reki. Wanita Angkatan Udara bintang dua pertama tersebut menilai apa yang disampaikan Puan memberikan motivasi agar para perempuan Indonesia bisa sejajar dengan laki-laki.
Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Terpapar Covid-19, Ini Kata Presiden Jokowi
Pada kesempatan yang sama, Laksda Wiwin menuturkan perempuan di TNI banyak sekali yang potensial. “Hanya memang kesempatannya yang terbatas karena pekerjaan ini kan pekerjaan yang sifatnya lebih maskulin,” kata Wiwin. Namun, jenderal berhijab ini mengakui terkadang hambatan bagi perempuan untuk berkarier justru bukan dari laki-laki, tetapi dari perempuan itu sendiri.
“Kadang-kadang hambatan itu bukan dari bapak-bapaknya tapi kadang dari perempuan itu sendiri yang merasa takut untuk mengejar karier, atau meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga dan istri. Sehingga kesempatan itu tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya,” papar Wiwin. Oleh karenanya, kata Wiwin, perempuan bisa memanfaatkan setiap kesempatan karier yang mulai terbuka di segala bidang profesi.