Rachmat Gobel: Gol Pelaksanaan Pancasila Adalah Sejahtera Bersama

Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Rachmat Gobel: Gol Pelaksanaan Pancasila Adalah Sejahtera Bersama
Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel dalam Silaturahmi Nasional DPP Partai NasDem dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022. (Dok: DPR)

Gobel membedakan antara pembangunan sumber daya manusia dan mempekerjakan manusia.

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan Pancasila dan pembudayaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya gol Pancasila itu kesejahteraan bersama dan budi pekerti manusia Indonesia.

Secara yuridis, kata Gobel, Pancasila sudah diterjemahkan dalam beragam regulasi. Sebagai contoh ia menyebutkan tentang hadirnya UU Cipta Kerja. Menurutnya, UU tersebut dibuat untuk mengundang investasi dengan memberikan banyak kemudahan. Namun ia menyatakan investasi itu harus memperkuat NKRI, bukan memperlemahnya.

“Investasi itu harus dilihat apakah memberikan value kepada kita atau cuma mempekerjakan rakyat kita belaka,” kata Gobel pada acara Silaturahmi Nasional DPP Partai NasDem dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, bertema ‘Kita Pancasila; Pancasila Menjawab Tantangan Zaman’, di Jakarta, Kamis (2/6/2022). Acara yang dibuka oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh itu turut dihadiri Menko Polhukam Mahfud MD, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menkominfo Johny G Plate, dan Menparekraf Sandiaga Uno.

Karena itu, Gobel membedakan antara pembangunan sumber daya manusia dan mempekerjakan manusia. “Pada yang pertama, investasi bukan sekadar memberikan lapangan kerja tapi yang terpenting adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, peningkatan skill, dan membangun wawasan. Sedangkan yang kedua lapangan kerja hanya dilihat dari sisi besaran upah semata,” kata politisi Partai NasDem tersebut.

Baca Juga: Komisi IV DPR Cecar Mentan Syahrul Yasin Limpo soal Program Food Estate: Hasilnya Enggak Kelihatan

Menurutnya, pembedaan itu penting dalam kerangka transfer teknologi dari setiap investasi yang datang ke Indonesia. Gobel menyatakan, ada tiga tingkatan dalam masalah transfer teknologi. Pertama, transfer of job. Kedua, transfer of know how. Ketiga, transfer of technology itu sendiri.

“Jadi investasi jangan dilihat dari sisi upah saja, dari sisi uang saja. Karena yang terpenting adalah terjadinya peningkatan kualitas sumberdaya manusianya. Di situ letak pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan bangsa,” katanya.

Karena itu, Gobel mengingatkan bahwa investasi asing itu hanya pelengkap saja. Hal ini penting agar jangan sampai yang terjadi adalah penghambaan Indonesia terhadap investasi asing. Dalam hal ini ia mencontohkan seperti yang terjadi dalam investasi tambang nikel di Sulawesi. “Yang kerjanya pun bukan rakyat kita tapi rakyat asing. Ini tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Itu memperlemah NKRI,” kata legislator dapil Gorontalo itu.

Gobel mengingatkan tentang pentingnya pemahaman terhadap filosofi dalam mengundang investasi asing tersebut, karena di situlah pentingnya memahami Pancasila. Karena itu ia menyebutkan tentang pentingnya pendidikan di Lemhannas bagi elite bangsa di semua lapangan. Selain itu, ia juga menekankan tentang pendidikan Pancasila dan budi pekerja bagi semua pelajar.

“Pancasila harus menjadi budaya, karena itu harus sudah diajarkan sejak tingkat taman kanak-kanak. Dengan pembudayaan tersebut, maka tujuan Pancasila untuk tercapainya keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat akan tercapai,” pesan Gobel.

Baca Juga: Soal Penanganan PMK, DPR Minta Kementan Belajar kepada Australia yang Kini Bebas Penyakit Mulut dan Kuku


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI