Ketua DPR: Parlemen Harus Menangkap Peluang untuk Mendorong Kesetaran Gender

Fabiola Febrinastri
Ketua DPR: Parlemen Harus Menangkap Peluang untuk Mendorong Kesetaran Gender
Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani. (Dok: DPR)

Rwanda juga memberikan dukungan kepada Indonesia saat menjadi tuan rumah Sidang IPU ke-144.

Suara.com - Ketua DPR RI (H.C) Puan Maharani menghadiri "Report of the 14th Summit of Women Speakers of Parliament". Ia mengingatkan soal pembahasan dalam KTT Ketua Parlemen Perempuan dunia yang digelar di Tashkent, Uzbekistan, dengan fokus terhadap penilaian manfaat dan risiko teknologi baru untuk antisipasi risiko dan ketahanan ekonomi yang lebih besar.

Menurutnya, parlemen harus menangkap peluang itu untuk mendorong kesetaraan gender yang lebih besar, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membangun dunia yang lebih inklusif.

“Kami prihatin dengan risiko yang ditimbulkan oleh kesenjangan digital yang semakin besar, pelecehan online, berita palsu, ujaran kebencian, dan kekerasan online yang menghambat hak dan kebebasan perempuan dan anak perempuan di mana pun,” kata Puan, dalam keterangan persnya yang diterima Parlementaria pada Rabu (12/10/2022).

Ketua DPR RI itu menyerukan agar risiko ini diatasi melalui kebijakan yang menjembatani kesenjangan digital dan melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan secara online. KTT Ketua Parlemen Perempuan dunia pun mengakui peran parlemen yang peka gender dalam mendorong legislasi yang responsif gender.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Jangan Patah Arang! Kalau Serius Ingin Maju Capres 2024, Segera Lakukan Hal Ini

“Kami juga mendukung pemberantasan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, termasuk secara online. Kami menyoroti pentingnya kepemimpinan parlemen dalam menanggapi risiko tersebut,” paparnya.

Deklarasi Tashkent, yang diadopsi pada akhir KTT, mencerminkan komitmen dari Ketua Parlemen perempuan dunia untuk mengubah institusi masing-masing menjadi parlemen yang peka gender serta memberlakukan undang-undang yang responsif gender.

Legislasi tersebut akan merespons soal peningkatan risiko yang melindungi hak dan kebebasan kelompok rentan perempuan dan anak perempuan di mana pun.

“Saya tahu, kami dapat mengandalkan Anda semua untuk mendorong agenda penting ini bersama kami,” ucap Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu.

Pada Sidang Umum IPU ke-145 sendiri, legislator dapil Jawa Tengah V itu banyak berkomunikasi dengan anggota-anggota parlemen dari berbagai negara. Ia mengatakan, kehadirannya langsung pada forum parlemen internasional itu sekaligus sebagai bentuk dukungan kepada Rwanda, mengingat Rwanda juga memberikan dukungan kepada Indonesia saat menjadi tuan rumah Sidang IPU ke-144.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tak Mungkin Dicalonkan di Pilpres 2024, Pengamat: PDI P Sudah Punya Putri Mahkota, Mbak Puan

“Ini bentuk dukungan Indonesia kepada Rwanda untuk dapat bersama-sama hadir dan membahas isu-isu yang akan dibahas dalam IPU kali ini,” tutupnya.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI