Anggota Komisi VI DPR RI: Waskita Toll Road, Jalan Tol Penopang Peradaban Bangsa

Fabiola Febrinastri
Anggota Komisi VI DPR RI: Waskita Toll Road, Jalan Tol Penopang Peradaban Bangsa
Anggota Komisi VI DPR RI, Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih, yang akrab disapa Demer. (Dok: DPR)

Waskita Toll Road memegang peranan penting dalam hadirnya jalan tol.

Suara.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh penjuru negeri, yang menjadi penopang peradaban bangsa Indonesia. Salah satu yang semakin banyak dibangun adalah jalan tol dan salah satu BUMN (Badan Usaha Milik Negera) yang berperan vital turut menghadirkan jalan tol adalah Waskita Toll Road (WTR), yang merupakan perusahaan terkemuka berpengalaman luas dalam pembangunan dan pengelolaan jalan tol.

“Waskita Toll Road memegang peranan penting dalam hadirnya jalan tol-jalan tol di penjuru negeri ini, dan tentunya juga mengedepankan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan,” kata anggota Komisi VI DPR RI, Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih, yang akrab disapa Demer.

Ia mensosialisasikan peran BUMN dalam membangun Indonesia dengan aman dan ramah lingkungan dalam acara sosialisasi yang digelar di Wantilan Desa Adat Banyuning Timur, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu (5/3/2023).

Mengembangkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan tidak hanya menekankan pentingnya sektor jalan tol dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia, tetapi juga menggambarkan strategi PT Waskita Toll Road untuk terus menambah portofolio konsesi jalan tol dan mengoptimalkan 10 konsesi jalan tol yang dimiliki saat ini. Melalui strategi pengelolaan portofolio yang tepat, PT Waskita Toll Road berharap untuk mencapai visinya “Menjadi Perusahaan Terkemuka Indonesia di bidang Investasi Jalan Tol” dan terus mengembangkan bisnisnya ke masa depan.

Baca Juga: Kiky Saputri Diserang Netizen Usai Curhat Pelayanan RS di Indonesia, Ini Respon Dokter Tirta

Berdiri pada 19 Juni 2014, PT Waskita Toll Road (WTR) merupakan anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang bergerak di bidang investasi jalan tol. Pada tahun 2018, WTR berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.019 Km.

“Dengan membangun ruas-ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan, WTR berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah di mana ruas-ruas tol tersebut berada. Dalam lingkup bisnisnya, Waskita Toll Road telah berhasil fokus melakukan asset recycling pada ruas-ruas tol tersebut kepada investor strategis,” ungkap Demer, yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini.

Saat ini, WTR memiliki 10 ruas tol dengan total panjang hingga 561 Km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. WTR memiliki visi untuk menjadi perusahaan investasi jalan tol terkemuka di Indonesia. Hal ini dicapai melalui sumber daya manusia yang kompeten, sistem teknologi yang terintegrasi, sinergi dengan rekan bisnis, serta inovasi yang dijalankan sesuai dengan nilai-nilai AKHLAK.

Ke depan, WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun. Hal ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera.

WTR memiliki kepemilikan saham mayoritas pada sejumlah jalan tol seperti Jalan Tol Pemalang – Batang (39,20 Km), Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo (43,75 Km), Jalan Tol Ciawi – Sukabumi (54 Km), Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (16,78 Km), Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar (38,29 Km), Jalan Tol Kayuagung – Palembang – Betung (111,69 Km) Kepemilikan Saham Minoritas, Jalan Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 Km), Jalan Tol Depok – Antasari (27,95 Km), Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (60,10 Km),  Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143,25 Km)

Baca Juga: Klarifikasi Pertamina soal Santunan Rp 10 Juta ke Korban Kebakaran Depo Plumpang untuk Tidak Tuntut Perusahaan

Pada 2019 hingga tahun 2022 ini, WTR melakukan sejumlah aksi korporasi diantaranyaa Desember 2019 : Jalan Tol Solo – Ngawi (90,43 Km), Desember 2019 : Jalan Tol Ngawi – Kertosono (108,20 Km), April 2021 : Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (61,70 Km), Juni 2021 : Jalan Tol Semarang – Batang (75 Km), Juni 2021 Jalan Tol Cinere – Serpong (10,14 km), Oktober 2021 : Jalan Tol Cibitung – Cilincing (34,76 Km), Juni 2022 : Jalan Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 Km), Agustus 2022 : Jalan Tol Kanci – Pejagan (35 Km), Agustus 2022 : Jalan Tol Pejagan – Pemalang (57,50 Km).


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI