Banggar Gelar RDPU dengan Pakar Bahas Kemampuan Kebijakan Moneter

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Banggar Gelar RDPU dengan Pakar Bahas Kemampuan Kebijakan Moneter
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono saat memimpin Rapat Dengar Pendapat Umum Badan Anggaran DPR RI dengan pakar membahas dampak Kebijakan Moneter Internasional terhadap Suku Bunga, Nilai Tukar, dan Inflasi di Gedung Nusantara II, Senayan, jakarta pada Kamis (6/4/2023). (Dok: DPR)

RDPU ini kami lakukan untuk mendapatkan insight atau pandangan dari para pakar.

Suara.com - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Wakil Ketua Komite Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan Ri Periode 2019-2022, Raden Pardede dan Andry Asmoro yang menjabat sebagai Chief Economist Bank Mandiri. Rapat dengan agenda pembahasan dampak kebijakan moneter internasional terhadap suku bunga, nilai tukar, dan inflasi tahun 2023-2024 itu diselenggarakan di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta pada Kamis (6/4/2023).

RDPU ini kita lakukan untuk mendapatkan insight atau pandangan dari para pakar, para narasumber yang saya pikir memiliki background yang tepat di bidang ekonomi tapi juga memiliki hasil karya penelitian juga yang telah terpublikasi dengan baik dan juga tentunya pengalaman yang kita butuhkan untuk bagian dari rapat-rapat ke depannya,” ujar Pimpinan Rapat, Wakil Ketua Banggar DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat itu bahwa beberapa negara maju melakukan kenaikan suku bunga bank central untuk meredam lonjakan inflasi yang terjadi. Ia pun mengaitkannya dengan keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) yang sempat menghebohkan beberapa waktu lalu.

“Dalam RDPU ini kami ingin tahu, sejauh mana kebijakan moneter Indonesia mampu mengantisipasi dampak kebijakan moneter negara maju khususnya di Amerika Serikat, Tiongkok dan Eropa. Sampai saat ini The Fed masih akan meningkatkan tingkat suku bunga untuk meredam inflasi tinggi di Amerika Serikat. Kita ketahui bangkrutnya SVB merupakan pelajaran berharga berharga bagi Indonesia yang mana kebijakan moneter berpengaruh signifikan bagi stabilitas sistem keuangan suatu negara,” lanjutnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: ASTAGFIRULLAH! Deretan Artis Ini Terseret Kasus Rafael Alun

Politisi yang akrab disapa Ibas ini berharap hasil RDPU yang dilakukan bisa memberikan kontribusi terhadap pembicaraan pendahuluan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal tahun 2024 yang akan segera dibahas. “RDPU Ini diharapkan bisa memberikan masukan dan rekomendasi terhadap pembicaraan pendahuluan KEM-PPKF RAPBN tahun 2024,” kata Legislator Dapil Jawa Timur VIII yang merupakan anggota Komisi VI DPR RI itu

Sebagai informasi, Bank Sentral Amerika atau The Fed kembali menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin atau 0.25 persen pada Rabu (22/3) yang lalu. Kenaikan ini merupakan kali ke-sembilan The Fed menaikkan suku bunga dalam setahun terakhir. Hal ini merupakan upaya Amerika Serikat untuk melawan inflasi dan krisis yang terjadi. Kebijakan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed ini dinilai berbagai pihak terlalu agresif sehingga digadang menjadi dalang kebangkrutan bank di Amerika Serikat (AS), salah satunya SVB.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI