Hari Parlemen Internasional, Fadli Zon Sampaikan Komitmen BKSAP dalam Diplomasi Parlemen

Fabiola Febrinastri
Hari Parlemen Internasional, Fadli Zon Sampaikan Komitmen BKSAP dalam Diplomasi Parlemen
Ketua BKSAP DPR RI, Dr. Fadli Zon. (Dok: DPR)

Peringatan ini diputuskan melalui Resolusi Majelis Umum PBB pada 2018.

Suara.com - Pada 30 Juni dicanangkan sebagai Hari Parlemen Internasional. Peringatan ini diputuskan melalui Resolusi Majelis Umum PBB pada 2018, bersamaan dengan berdirinya Organisasi Parlemen Dunia IPU (Inter Parliamentary Union).

Dalam rangka memperingati hari parlemen tahun ini, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Dr. Fadli Zon menyampaikan, sebagai salah satu pilar demokrasi, selain tugas-tugas utama yang meliputi Legislasi, Anggaran dan Pengawasan, Parlemen juga memiliki tugas diplomasi. Tugas diplomasi tersebut secara normatif, diatur dalam  sejumlah undang-undang seperti UU No 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri dan UU No 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD.

Sejatinya, diplomasi parlemen dijalankan dalam rangka menguatkan diplomasi negara dalam mencapai kepentingan nasional.

"Sebagai focal point dari diplomasi parlemen Indonesia, BKSAP DPR RI berkomitmen untuk menguatkan diplomasi negara dalam mencapai kepentingan nasional. BKSAP juga turut berperan aktif dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia, sesuai amanat konstitusi kita," ujarnya.

Baca Juga: Fadli Zon Unggah Foto Turun Berat Badan hingga 32 Kg: Badan Terasa Ringan

Politisi Gerindra tersebut juga menyampaikan, Alat Kelengkapan Dewan  yang dipimpinnya tersebut juga aktif dalam memperjuangkan kepentingan Indonesia di berbagai isu strategis global seperti isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), isu Perubahan Iklim, serta isu-isu lainnya yang menjadi perhatian parlemen di seluruh dunia yang tergabung dalam IPU. Lebih jauh, BKSAP juga turut memperjuangkan perdamaian, demokrasi, kemanusiaan dan resolusi konflik. Misalnya melalui isu dampak kemanusiaan dari krisis berkepanjangan di Myanmar. 

"Sejak tahun 2017, melalui keanggotaan DPR RI di Organisasi Parlemen Regional ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), BKSAP konsisten dalam memperjuangkan penyelesaian segera dari krisis pengungsi Rohingya, serta lebih lanjut, mendorong resolusi konflik di Myanmar, sebagai kunci dari stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan Asia Tenggara," tambah Fadli.

Ia menyebut, pada 5 Agustus 2023, BKSAP sebagai penjuru DPR RI dalam hal diplomasi parlemen, akan kembali aktif memperjuangkan Parlemen Asia Tenggara yang lebih responsif dalam rangka mewujudkan ASEAN yang stabil dan sejahtera.

Sebagaimana diketahui bersama, DPR RI memegang Presidensi  Parlemen ASEAN (AIPA) pada tahun 2023 ini, bersamaan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN.

Fadli Zon juga menyampaikan, dalam rangka memperingati Hari Parlemen Internasional tahun ini, BKSAP sebagai penjuru diplomasi DPR RI tetap konsisten untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan konflik.

Baca Juga: Denny Siregar Kembali Berkomentar, Kini Ia Merespon Cuitan Fadli Zon, Apa Katanya?

"Diplomasi modern bukan lagi menjadi wilayah eksekutif semata, aktor diplomasi telah sedemikian rupa berkembang mengikuti perkembangan jaman. Oleh sebab itu, kepentingan nasional yang pencapaiannya diupayakan melalui diplomasi, juga diperjuangkan okeh BKSAP," demikian ditegaskab oleh politisi Gerindra tersebut.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI